: Komisi 6 DPR RI mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mampu meningkatkan ekspor. Saat ini ekspor dari produk UMKM masih sangat kecil.
"Kontribusi UMKM untuk ekspor masih sangat kecil yakni hanya 14 persen. Kita pengin berharap ada peningkatan ekspor untuk pelaku UMKM dan harus diberikan suport," jelas Wakil Ketua Komisi 6 DPR RI, Aria Bima saat Sosialisasi Kemitraan UMKM BUMN Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/11/2022).
Saat ini sektor UMKM, sebanyak 97 persen terkait dengan lapangan kerja dan PDB (produk domestik bruto) mendobrak pertumbuhan ekonomi hingga sekitar 60 pesen.
Baca Juga: Buka Kejurda, Ganjar Pranowo Senang Banyak Anak-anak Berbakat di E-Sport
"Agar produk UMKM bisa ekspor perlu akses bagi mereka untuk masuk dengan meningkatkan kualitas produknya juga akses pasar. Dan salah satunya melalui BUMN yang membuka menjembatani persoalannya tersebut yakni BNI Xpora," jelasnya lagi.
Menurut politisi PDIP tersebut, BNI Xpora yang berada di setiap wilayah mampu menjembatani produk UMKM untuk bisa ekspor.
"Hari ini saya mempertemukan antara kawan-kawan UMKM produsen yang punya kualitas ekspor dengan BNI Xpora supaya mereka bisa memanfaatkan fasilitas ini," katanya.
Baca Juga: KAI dan BUMN Berikan Trauma Healing Bagi Anak-anak Korban Gempa Cianjur
Terkait kekhawatiran dampak resesi tahun depan terhadap sektor UMKM, Aria Bima mengatakan untuk UMKM relatif ketergantungan antar negara tidak begitu kuat. Meskipun ada beberapa industri seperti garmen yang memiliki ketergantungan antar negara yang tinggi.
"Tapi kalau makanan atau kerajinan, untuk bahan baku produksi cenderung independen. Kendala-kendala seperti ini BNI Xpora bisa menjadi mediator nantinya," katanya lagi.
Jika dulu untuk mengenalkan produk di Eropa harus melakukan pameran, maka saat ini cukup dengan menggunakan zoom meeting antara buyer dan user dengan produsen yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Lirik Lagu Muram Payung Teduh
"Kita berharap dengan model-model seperti ini maka banyak ekspor yang bisa dilakukan oleh UMKM. Karena kalau memang dunia mengalami krisis maka orang akan cenderung memending pengeluarannya," ujarnya.