unescoworldheritagesites.com

Bertemu Para CEO AS, Presiden Jokowi Ingin Kerja Sama Bisnis Konkret Di ASEAN Dan Indonesia - News

Presiden Jokowi di hadapan para CEO AS. (Foto: setkab.go.id)

: Presiden RI Joko Widodo ,(Jokowi) menyampaikan, sebagai koordinator kemitraan ASEAN-Amerika Serikat (AS) periode 2021-2024, Indonesia bangga ASEAN telah sukses membangun kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan damai. PDB ASEAN kini telah mencapai 3,3 triliun dolar AS.

"Namun ASEAN harus bekerja keras untuk lebih bisa menikmati rantai nilai global agar mampu menaiki tangga kemajuan," kata Presiden Jokowi ketika bersama sejumlah pemimpin negara ASEAN bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat (AS), di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis (12/05/2022).

Dirilis BPMI Setpres, tampak hadir Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya.

Baca Juga: Tim Penyidik KPK Intensifkan Pendalaman Kasus Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin

Sementara Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut didampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani. 

Menurut Presiden Jokowi, sebagai Presiden G20, Indonesia juga ingin memastikan agar G20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang. Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis.

"Saya berharap para CEOs perusahaan-perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama yang konkret di G20 dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia," ungkap Presiden.

Baca Juga: Pengawasan Lembah, Ekspor Minyak Goreng Merajalela Dan Dikorup Pula

Presiden menjelaskan, dengan populasi 270 juta orang yang mayoritas usia produktif, Indonesia terus melakukan terobosan dan inovasi untuk bisa naik kelas. Dengan wilayah yang luas, kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia sangat kaya dalam penyediaan bahan baku industri serta penyediaan energi hijau.

Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, kata Presiden, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja, dan saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia.

Transformasi ini akan diikuti dengan barang-barang tambang, seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai litium dan mobil listrik.

Baca Juga: Bareskrim Dan Polda Jatim Sita 122 Ton Minyak Goreng Kemasan Yang Akan Diekspor Secara Ilegal Ke Timor Leste

Selain itu, Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau. Pembangkit listrik tenaga hidro sangat potensial, ada 4.400 sungai di Indonesia. Juga pembangkit listrik tenaga surya, juga pembangkit listrik tenaga geotermal yang sangat melimpah, ada potensi 29 ribu megawatt untuk geotermal.

"Kami memastikan bahwa produksi barang-barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan, dan kami mengundang para pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia," ungkap Presiden.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat