unescoworldheritagesites.com

KTT ke-25 APT: Jokowi Ajak Pemimpin ASEAN, RRT, Jepang dan Korsel Kompak Atasi Krisis - News

KTT ke-25 APT: Jokowi Ajak Pemimpin ASEAN, RRT, Jepang dan Korsel Kompak Atasi Krisis. (Tangkapan layar YouTube )

: Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan tiga negara Asia ras kuning, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, dan Republik Korea kalau bersatu dan kompak pasti bisa menjadi kekuatan penting untuk mengatasi krisis global.

Demikian inti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mengikuti KTT ke-25 ASEAN Plus Three (APT), RRT, Jepang dan Korea Selatan yang digelar di Hotel Sokha, Phnom Penh, Sabtu (12/11/2022).

Selain para pemimpin ASEAN, hadir dalam pertemuan tersebut Perdana Menteri (Premier) RRT Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Republik Korea Yoon Seok-yeol.

Baca Juga: Dirjen Putu Tegaskan Kemenperin Dukung Target Ekspor Furnitur USD5 Miliar
 
Dalam KTT yang beranggotakan pemimpin ASEAN ditambah pemimpin RRT, Jepang, dan Republik Korea itu, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN Plus Three bekerja sama untuk menghadapi krisis saat ini.

"Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ucap Presiden Jokowi dikutip dari laporan resmi BPMI Setpres.

Menurut Jokowi, APT-lah yang menyelamatkan kawasan dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama membuat ekonomi kawasan mampu bertahan.

(Tangkapan layar)

Baca Juga: PLN Bentuk Unit Khusus Divisi Energy Transition and Sustainability, Ini Bukti Serius Tangani Transisi Energi
 
Ke depan, kata Presiden Jokowi, APT harus fokus setidaknya terhadap tiga isu yaitu krisis pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.
 
Pertama, krisis pangan harus dihindari, mekanisme ketahanan pangan kawasan harus diperkuat, dan cadangan beras darurat APT harus ditingkatkan.
 
"Teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan dan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT demi amankan rantai pasok dan stabilkan harga beras," ungkapnya.

Baca Juga: Apel Siaga Satgas TelkomGroup di Denpasar Pastikan Kesiapan Sukseskan KTT G20
 
Kedua, resesi ekonomi kawasan harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus dilakukan. Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation.

"Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas” ujar Presiden.
 
Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan infrastruktur keuangan nasional melalui koordinasi erat antarlembaga keuangan dan bank sentral, peningkatan mobilisasi domestic resources, dan kecermatan menjaga inflasi.

Baca Juga: Syabda Lolos ke Final Malaysia International Series 2022
 
Ketiga, stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan mutlak diperlukan.

"Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati,” ucap .Presiden.
 
Presiden Jokowi meyakini, apabila APT mampu melakukan semua hal tersebut, maka kawasan akan terus menjadi epicentrum of growth.
 
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat