unescoworldheritagesites.com

Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Sesi II KTT G20 terkait Darurat Kesehatan Global - News

Presiden Jokowi di Sesi KTT G20 terkait Darurat Kesehatan Global. (Tangkapan layar Twitter)

: Kepada para pemimpin dunia G20, Presiden Jokowi menekankan untuk tidak lengah meski dunia semakin pulih dari pandemi Covid-19. Masalahnya, darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja.

Hal ini disampaikan Presiden saat membuka KTT G20 Sesi II terkait Isu Kesehatan di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).

"Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah-langkah nyata dan segera," ungkap Jokowi dalam tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Hitam Putih Nasib Chico dan Rumbay di Australia Open 2022

Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi terkait isu kesehatan dan a di sesi Ini KTT G20 Bali tersebut.

Yang Mulia, saya nyatakan pertemuan sesi kedua kini dibuka kembali, semoga Yang Mulia dapat menikmati makan siang yang kami sajikan tadi. Sekarang kita mulai berdiskusi mengenai isu kesehatan.

Saya ingin mengawali dengan sambutan pembuka saya.

Baca Juga: Penyidik KPK Terus Intensifkan Pengusutan Kasus Lukas Enembe

Para pemimpin dunia G20,
Dunia semakin pulih dari pandemi Covid-19. Namun, kita tidak boleh lengah. Darurat kesehatan berikutnya dapat muncul kapan saja.

Kali ini dunia harus lebih siap. Kesiapsiagaan kita akan menyelamatkan nyawa dan perekonomian kita. G20 harus mengambil langkah-langkah nyata dan segera.

Pertama, arsitektur kesehatan global harus diperkuat. Kita perlu WHO (World Health and Organization) yang lebih kuat dan bertaring.

Baca Juga: Jaksa Agung Ingatkan Jajaran agar Bertanggung Jawab Pula Kepada Masyarakat

Solidaritas dan keadilan harus menjadi ruh arsitektur kesehatan global. G20 telah berhasil membentuk pandemic fund. Ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan, agar berfungsi secara optimal.

Saya mengajak semua pihak berkontribusi. Indonesia telah memberikan komitmen 50 juta dolar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat