unescoworldheritagesites.com

Upacara Terakhir Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI - News

Upacara Terakhir Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI (Tangkapan layar APnews)

: Kerumunan massa bertepuk tangan saat pengusung jenazah membawa peti mati Benediktus XVI keluar dari Basilika Santo Petrus yang diselimuti kabut dan meletakkannya di depan altar di lapangan luas di luar.

Diiringi gema lonceng berdentang, puluhan ribu umat Katholik meratapi Benediktus XVI pada Misa Kamis yang langka untuk kematian sang paus emeritus, dipimpin oleh Paus Frsnsiskus.

Paus Fransiskus, yang mengenakan jubah merah khas pemakaman kepausan, kemudian membuka kebaktian dengan doa dan menutupnya dengan memberkati peti mati yang sederhana - hanya dihiasi dengan lambang mantan paus. Itu kemudian dimakamkan di gua Basilika.

Baca Juga: Peluang Masih Terbuka, Faktor Mental Jadi Penghalang Timnas di Kandang Vietnam

Mantan Joseph Ratzinger, yang meninggal, 31 Desember pada usia 95 tahun, dianggap sebagai salah satu teolog terhebat abad ke-20 dan menghabiskan seumur hidupnya untuk menjunjung tinggi doktrin gereja.

Benediktus pun tercatat dalam sejarah karena tindakan revolusioner tunggal yang mengubah masa depan kepausan saat dia memutuskan pensiun. Dia adalah paus pertama dalam enam abad yang melakukannya.

Fransiskus memuji keberanian Benediktus untuk menyingkir (pensiun dari paus), dengan mengatakan untuk "membuka pintu" bagi paus lain agar dapat melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jabodetabek Berpotensi Diguyur Hujan Sore Nanti

Menurut Vatikan, sekitar 50.000 orang menghadiri misa hari Kamis, setelah sekitar 200.000 memberikan penghormatan selama tiga hari terhadap mendiang Benediktus ysng disemayamkan di hadapan publik di Basilika Santo Petrus.

Hanya Italia dan Jerman yang diundang untuk mengirimkan delegasi resmi, tetapi para pemimpin lain menerima tawaran Vatikan dan datang dalam “kapasitas pribadi” mereka.

Mereka termasuk beberapa kepala negara, setidaknya empat perdana menteri dan dua delegasi perwakilan kerajaan. Selain itu, sejumlah patriarki bergabung dengan 125 kardinal di kursi di sisi altar, dan Gereja Ortodoks Rusia mengirimkan utusan asingnya.

 Baca Juga: Wujudkan Listrik Andal, PLN Rampungkan 27 Proyek Strategis Nasional di Jawa Bagian Barat

Di antara mereka yang hadir adalah Kardinal Joseph Zen dari Hong Kong, yang diberi izin pengadilan khusus untuk menghadiri pemakaman.

Zen ditahan pada bulan Mei karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing di bawah undang-undang keamanan nasional China setelah dia berselisih dengan pihak berwenang atas partisipasinya dalam gerakan demokrasi yang sekarang dibungkam. Paspornya dicabut saat dia ditahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat