unescoworldheritagesites.com

Tunjukan Keindonesiaan dengan Menerapkan Nilai Pancasila di Dunia Digital - News

Kementerian Kominfo menyelenggarakan webinar  #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur  dengan tema Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal. (Istimewa )

:  Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian  Kominfo RI menyelenggarakan webinar
#MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur
dengan tema Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal, Rabu (20/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Masifnya perkembangan teknologi Indonesia menghadirkan sejumlah tantangan, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan.

Dosen SGU, Mafindo, Siberkreasi, Loina Perangin-angin mengatakan, masyarakat tidak paham kalau mereka tetap orang Indonesia, sehingga tetap harus menunjukkan semua hal terkait keindonesiaan walaupun di dunia digital.

Di dunia nyata, orang Indonesia sebenarnya sejak kecil sudah memahami bahwa di sekitarnya
berasal dari budaya, agama, dan etnis berbeda. Indonesia pun tidak terpecah belah meskipun jadi negara heterogen atau majemuk. Potensi konflik antarsuku terbilang rendah.

“Jangan kalau di dunia digital kita jadi berbeda cara berinteraksinya. Untuk itu perlu paham nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di ruang digital,” kata Loina saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Wujudkan Kecintaan Negara dengan Tonjolkan Potensi Budaya Lokal di Dunia Digital

Konten-konten yang dibagikan di media sosial harus mengandung nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan digitalisasi budaya, dengan
mendokumentasikan kekayaan budaya dan mempromosikannya melalui produksi konten kreatif.

Dalam kesempatan sama, Pegiat Literasi Digital, Praktisi Digital Parenting, Ismaili menambahkan, generasi muda Indonesia perlu menyikapi kemajuan teknologi dengan bijak.Jadilah generasi produktif, sehingga tidak hanya scrolling ketika menggunakan media digital.

“Memperkenalkan budaya lewat platform yang sedang tranding, seperti YouTube, TikTok, Instagram. Kita bisa menyalurkan ide-ide kreatif tentang budaya,” kata Ismaili.

Baca Juga: Wujudkan Kecintaan Negara dengan Tonjolkan Potensi Budaya Lokal di Dunia Digital

Menurut data APJII, jenis konten Politik, Hukum, dan HAM (Polhukam) paling sering diakses masyarakat sepanjang Desember 2023-Januari 2024. Namun, bukan tidak mungkin konten budaya semakin banyak dikonsumsi jika pelaku digitalisasi budaya terus bertambah.

Narasumber lainnya, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah mengatakan, internet sekarang ini seakan menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia. Setiap individu kini terbiasa
langsung mengecek media sosial setelah bangun tidur.

“Internet mendekatkan orang yang jauh dengan kita, kemudian kita merasa akrab karena sudah mengikuti media sosialnya. Kita juga merasa bebas melakukan apa saja di media sosial, tapi kita lupa butuh etika dalam bersosial media,” ujar Tika.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat