unescoworldheritagesites.com

Pelajari Modus Kejahatan Digital Melalui Studi Kasus - News

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak Dalam Bermedia Sosial. (Istimewa )

:  Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital,Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar
#MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak Dalam Bermedia Sosial” pada Selasa (26/3/2024).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Kenyamanan menggunakan internet membuat masyarakat abai terhadap potensi kejahatan.  Sosialisasi perihal literasi digital secara merata semakin urgen, sehingga masyarakat lebih
mewaspadai tindak penipuan online yang marak terjadi di media sosial.

Relawan TIK Indonesia, Muh N. Fajar Muharom mengatakan, setiap individu dapat saling mengingatkan pentingnya menjaga keamanan digital. Generasi muda, yang lebih cakap digital,harus mampu mengedukasi orangtua.

“Kita bisa gunakan studi kasus. Misal terjadi kebobolan, kita jelaskan itu dapat terjadi akibat memberikan email dan password kepada orang lain, posting data pribadi, atau klik link
sembarangan,” kata Fajar saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk
segmen komunitas di wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Baca Juga: Jaga Eksistensi dengan Digital Branding Positif

Cara lain, anak muda meminta orangtuanya agar segera memberi tahu ketika mendapat pesan
mencurigakan. Jangan langsung klik, tapi tanyakan terlebih dulu. Kemudian, anak juga bisa membantu orangtua mengatur fitur keamanan pada gawainya.

Dalam kesempatan sama, Direktur PT. Nusantara Creative Solutions, Relawan TIK Bojonegoro, Sholikhin mengatakan, pemahaman etika membantu masyarakat berperilaku di media digital.

Penerapan etika yang tepat membuat individu terhindar dari tindakan negatif, seperti cyberbullying.
“Cyberbullying bisa menggunakan kata-kata ataupun fisik. Tindakan cyberbullying kepada orang
yang lebih lemah bisa menyebabkan korban sakit hati, menyendiri, kemudian bisa bunuh diri,”
ujar Sholikhin.

Baca Juga: Jadilah Netizen Bermartabat dan Berbudaya

Narasumber lain, Direktur Jeniuz Edu Nusantara, Relawan TIK, Arif Nuraini memaparkan,kehadiran internet bagaikan dua sisi mata uang. Masyarakat bisa menggunakan untuk positif maupun negatif, semua ditentukan pribadi penggunanya.

Individu harus menyadari dunia nyata tidaklah berbeda dengan dunia maya. Sehingga perilaku yang ditunjukkan di dunia nyata dan maya harus selalu sama.

“Jadi ketika kita baik di dunia nyata harus berperilaku baik di dunia digital, dengan etika dan ahklak baik,” kata Arif.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital
yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan
meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat