unescoworldheritagesites.com

Jangan Jadi Netizen Sumbu Pendek karena FOMO - News

Kementerian Kominfo RI menggelar webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur bertema: Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital. (Istimewa )

:  Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Kominfo RI menggelar webinar #MakinCakapDigital2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur bertema: Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital, Selasa (21/5/2024).

Survei dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia.

Sejumlah 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan  internet.

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.

Brand & Communication Strategist, Litani B Wattimena mengatakan, dunia digital merupakan dunia tanpa batas. Namun, masyarakat terkadang lupa ada manusia lain yang hidup di dalamnya. Sehingga peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen.

Salah satu ciri generasi digital adalah lebih senang bicara daripada mendengar. Bicara dalam hal ini bukan menggunakan mulut, tetapi melalui ketikan, kasih komentar di media sosial.

“Sehingga menyebabkan sumbunya pendek. Terburu-buru ingin komentar, menyerang, dan ngomong. Ini karena semua orang boleh mengomong,” kata Litani saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Baca Juga: Pikirkan Sebab Akibat Setiap Postingan di Dunia Digital


Sehingga fenomena psikologis Fear of Missing Out (FOMO) semakin marak. Individu merasa belum keren kalau tidak terlibat dalam suatu pembicaraan. Merasa kudet kalau tidak tahu apa yang sedang dibicarakan banyak orang.

Dalam kesempatan sama, Akademisi Universitas Maarif Hasyim Latif, M Adhi Prasnowo menambahkan, orangtua perlu mengenalkan internet kepada anak beradasarkan usia. Sebab, sekarang ini tidak mungkin melarang anak-anak, karena teknologi tersebut digunakan dalam proses pembelajaran dan menambah wawasan.

Ada beberapa tips internet sehat dapat diterapkan orangtua untuk anak-anak. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan beberapa aturan sebelum memberikan akses internet kepada anak.

“Sebisa mungkin selalu dampingi anak ketika menggunakan internet. Batasi waktu bermain anak menggunakan internet agar tidak kecanduan,” kata Adhi.

Baca Juga: Hindari Hoaks dengan Baca Informasi Hingga Tuntas

Narasumber lain, Direktur Sigma Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi menyebutkan, masyarakat perlu menyadari konten viral terkadang tidak ada hubungan dengan kualitas. Sering seseorang membuat konten receh, tetapi justru menjadi viral. Sementara begitu membuat konten dengan kualitas lebih baik, konten tersebut tidak viral.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat