: PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong menggelar sensus stunting.
Kegiatan itu digelar di Kampung Malabam dan Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 14 September 2023.
Sensus stunting ini dilakukan untuk mengetahui jumlah anak stunting di kedua kampung tersebut.
Baca Juga: Kakek Hasan Slamat, Terdakwa Tindak Pidana Rudapaksa dan Pencabulan di Leihitu Divonis 10 tahun Penjara
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis.
Lantas infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Ini sejalan dengan program pemerintah terkait sensus stunting pada tahun 2023.
Sensus ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan untuk kegiatan Sensus di Distrik Seget PT KPI RU VII berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong.
Yaitu melalui Dinas Kesehatan melaksanakan Sensus Stanting di dua kampung tersebut.
Baca Juga: Diduga Terlibat Film Porno di Jakarta, Siskaeee akan Diperiksa Polisi
Pada kegiatan ini, tim dari RU VII Kasim dan Dinkes Kabupaten Sorong mendatangi rumah-rumah warga di kedua kampung tersebut.
Tim melakukan pemeriksaan fisik dan pengisian kuesioner untuk mengetahui kondisi gizi anak.
Informasi disampaikan Ny. Mustika A. Matto, MPH (Kepala Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) dan Gizi Dinkes Kabupaten Sorong), Papua Barat Daya terkait stuntilng.
Khususnya Kabupaten Sorong memiliki angka stunting di atas 20%.
Pada 2022, angka stunting di Kabupaten Sorong masih berada di angka 23,8%.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi ATK di Kantor Wali Kota Sorong Era Lambertus Jitmau Dibuka Kembali
Pada tahun 2023 ini, pemerintah menargetkan angka stunting turun menjadi 19%.
Target ini harus dibarengi dengan langkah-langkah strategis dari pemerintah dan stakeholder.
"Seperti yang sekarang kami lakukan bersama PT Pertamina Kilang Kasim di Distrik Seget ini," katanya.
Diharapkan apa yang pemerintah targetkan bisa tercapai juga di tahun ini, demikian Mustik.
Baca Juga: Indonesia dengan 17 Ribu Pulau Bukan Negara Kaleng-Kaleng
Melalui kegiatan sensus stunting ini, diharapkan dapat menjadi dasar untuk menyusun program intervensi penurunan stunting di Kabupaten Sorong.
Dodi Japsenang, Manager Com, Rel, CSR & Compliance RU VII Kasim, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
"Stunting adalah kondisi di mana terjadinya pertumbuhan yang tidak normal pada anak. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak," ujarnya.
Stunting ditandai dengan pertumbuhan yang lambat jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Baca Juga: Kolaborasi PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim Subholding Refinery dan BKSDA PB
Hal ini berdampak pada performa anak yang kurang baik dan menurunkan produktivitas.
Seperti sulit berkonsentrasi, ingatan yang buruk, dan lebih mudah terserang penyakit.
Permasalahan gizi seperti stunting termasuk ke dalam Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 (dua).
Yaitu menghapuskan segala bentuk malnutrisi.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak," kata Dodi.
Baca Juga: Viral Deforestasi tanpa Manajemen Pengawasan, Hutan Papua dan Maluku Gundul Pemerintah Harus Bertanggungjawab
Karena mereka adalah generasi masa depan kita, untuk itu perlu didukung tumbuh kembangnya anak-anak daerah ini.
"Kami akan sangat senang mendukung program-program pemerintah. Karena program Tangung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang kami laksanakan bisa sejalan dengan program pemerintah." tutup Dodi Yapsenang
Selain melakukan sensus stunting, RU VII Kasim juga memberikan bantuan berupa makanan tambahan.
Baca Juga: Pangkoarmada III Pimpin Sidang Pantukhir Calon Bintara dan Tamtama Gelombang 2 TA 2023
Dan juga perlengkapan sekolah kepada anak-anak stunting di kedua kampung tersebut. ***
