unescoworldheritagesites.com

Gadis Penderita Neurofibroma Di Lombok Timur, Kemensos Pastikan Kebutuhan Hidupnya Terpenuhi - News

Sekjen Kemensos Harry Hikmat (kiri) menyampaikan bantuan dari Kemensos.

 
 
: Mengunjungi Gadis Penderita Neurofibroma, Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Kitabisa, memastikan kebutuhan hidupnya terpenuhi. 
 
Kepada Gadis Penderita Neurofibroma, Kemensos disampaikan melalui Sekjen Kemensos Harry Hikma menyerahkan bantuan donasi senilai lebih dari Rp120 juta, Sabtu (16/7/2022). 
 
Elissaumaeni (23), Gadis Penderita Neurofibroma adalah warga dusun Sekaranyar, Kelurahan Sekarteja, Kecamatan Selong, Lombok Timur. Neurofibroma (tumor wajah) yang dideritanya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
 
 
Kehadiran Kemensos mengunjungi Elis dan keluarga bertujuan untuk memberi motivasi dan semangat. Dia menyambut kedatangan tim dari Kemensos dengan penuh suka cita. 
 
"Kemensos hadir untuk memastikan kebutuhan hidup sehari-hari Elis cukup, asupan nutrisinya juga memadai. Karena itu, kami juga menyerahkan bantuan ATENSI berupa kebutuhan nutrisi," terang Sekjen Harry, yang  bertemu langsung dengan Elis. 
 
Kehidupan ekonomi keluarga yang kurang memadai, membuat Elis kesulitan untuk mendapatkan perawatan optimal. Saat in,i Elis masih tinggal bersama kakak, adik dan kedua orangtuanya. 
 
 
Orangtua Elis bekerja sebagai tukang gergaji kayu dan tidak memiliki penghasilan tetap. Sedangkan, ibunya seorang penjahit yang belum tentu setiap hari ada pelanggan.
 
Penyakit yang dialami Elis diindikasikan merupakan faktor genetika. Ayah kandung Elis, Saripudin mengalami gejala tumor di sekujur tubuh, Neneng Ayu Fituah (kakak kandung) mengalami benjolan di lengan sebelah kanan berukuran cukup besar dan wajah sebelah kanan berukuran kecil.
 
Berbagai macam pengobatan sudah dilakukan baik secara alternatif sampai ke medis. Tindakan operasi telah dilakukan sejak usia 11 tahun, namun belum menemukan hasil memuaskan. 
 
 
Saat ini, Kemensos melalui Sentra Paramita sedang mengkonsultasikan kondisi kesehatan Elis dengan RS Sanglah, Bali. Sebagian wajah sudah membengkak sampai ke bagian mata yang mempengaruhi pengelihatannya. 
 
Sekjen Harry mengemukakan, untuk memulihkan kesehatan Elis dibutuhkan penanganan lebih lanjut. Agar tumor yang berkembang di wajahnya dapat segera ditanggulangi. 
 
“Dari pengalaman yang ada di RS Dr. Soetomo Surabaya, kondisi semacam ini bisa dibantu. Nanti Kemensos akan menginisiasikan dengan pihak rumah sakit dan lembaga-lembaga terkait lainnya," ungkapnya. 
 
 
Meskipun mendapat bantuan dan perhatian dari berbagai pihak, Elis tidak pernah berpangku tangan. Bahkan, dengan kondisinya seperti itu, dia tetap beraktivitas dan mengejar cita-citanya, untuk tetap bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin. 
 
Untuk memenuhi kehidupan pun, Elis membantu keluarga dengan menjadi kader posyandu kelurahan dengan upah Rp200 ribu per bulan.
 
"Percaya kepada Allah SWT dengan keadaan, jangan berburuk sangka, di balik ketidaksempurnaan pasti ada kelebihan," ujar Elis tegar.
 
 
Elis yang saat ini tengah melanjutkan pendidikannya di Ma'had Hamzanwadi Pancor juga bercita-cita ingin menjadi penghapal Al-Quran. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat