: Stunting, berdasarkan data yang dimiliki Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Barat Daya atau Abdya, terdapat 1.042 anak yang tersebar di 13 Puskesmas.
Dari jumlah itu, sebanyak 73 anak stunting butuh penanganan mendesak. Untuk itulah, pejabat Bupati Abdya Darmansah mendeklarasikan Gerakan Ibu Asuh, di Kota Blangpidie, Provinsi Aceh, Selasa (3/1/2023)
Darmansah mengatakan, program Gerakan Ibu Asuh ini merupakan salah satu support sistem yang sangat baik, untuk kabupaten ini dalam mengentaskan Stunting.
“Belum tuntas masalah stunting, kini ditemukan kasus polio di Aceh," ujarnya.
Dikemukakanya, keduanya menjadi momok yang sangat menakutkan bagi Pemerintah Kabupaten Abdya. Dia berharap gerakan ini bisa masif di seluruh Abdya hingga mencapai 500 Ibu Asuh dan angka stunting di Abdya turun dengan drastis.
Disebutkan, penurunan angka stunting ini merupakan amanah nasional dan menjadi program prioritas.
"Ada agenda besar yang kita keroyok bersama-sama, tentumya kita berharap Gerakan Ibu Asuh ini dapat menyebar kepada semua kalangan. Upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting adalah tanggung jawab kita bersama," tutur Darmansah.
Tidak saja Pemerintah, unsur masyarakat pun, bisa mengambil peran masing-masing dalam hal penanganan stunting di Abdya. Karenanya, dia juga minta pada masyarakat, agar memahami hal dasar.
"Pentingnya untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman, tentang pola asuh anak yang tepat," kata Darmansah.
Dengan memperhatikan asupan gizi makanan di dalam keluarga, pemberian ASI dan pengecekan kesehatan secara berkala, baik di Puskesmas maupun Posyandu, serta imunisasi. Upaya ini sangat penting dilakukan agar kasus stunting di Aceh Barat Daya berkurang.
Seperti diketahui, hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Aceh berada pada urutan ketiga secara nasional dengan prevalensi stunting sebesar 33,2 persen.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri menyebutkan, Kabupaten Abdya berada di posisi ke-10 tingkat kabupaten/kota dengan pravelensi stunting mencapai 33,2 persen. Artinya, dari 100 anak di Abdya, 33 anak di antaranya mengalami stunting.
Di tingkat kabupaten/kota di Aceh, lanjutnya, kasus tertinggi stunting terjadi di Gayo Lues yakni 42,9 persen. Lalu Subulussalam 41,8 persen, Bener Meriah 40,0 persen, Pidie 39,3 persen, Aceh Utara 38,8 persen, Aceh Timur 38,2 persen, Aceh Tengah 34,3 persen, Aceh Tenggara 34,1 persen, serta Aceh Jaya 33,7 persen. ***