unescoworldheritagesites.com

Semarang, Kementerian PUPR Diminta Segera Benahi Dampak Banjir dan Tanggul yang Jebol  - News

Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) menyemparlan bercengkerama dengan anak-anak.

 
 
: Kota Semarang dilanda banjir bandang pada permulaan tahun 2023. Salah satu yang paling parah, di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang  Kota Semarang, Jawa Tengah. 
 
Perumahan Dinar Indah Semarang letaknya memang berdekatan dengan Sungai Pengkol, dan merupakan wilayah yang sering terkena banjir bandang. Namun, banjir pada awal Januari juga akibat jebolnya tanggul, karena tidak kuat menahan aliran air sungai. 
 
Ditambah intensitas hujan yang turun tinggi. Akibatnya, 486 rumah terendam banjir dan tercatat satu korban jiwa meninggal dunia di Perum Dinar Indah Semarang.
 
 
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy langsung mengecek lokasi jebolnya tanggul Sungai Pengkol di Kawasan Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Selasa (31/1/2023).
 
Pada kunjungan itu, Menko PMK melihat kondisi tanggul dan sungai pasca banjir. Kondisi saat dikunjungi sungai sudah surut, kemudian terlihat ladang warga yang rusak dan terkena imbas banjir. 
 
Untuk sementara, tanggul telah diperkuat dengan ditambah timbunan karung pasir dan penyangga bambu.
 
 
Menko PMK menyampaikan, masalah banjir bandang yang sering melanda Semarang khususnya di kawasan Perumahan Dinar Indah Semarang ini harus diselesaikan. Dia menyampaikan beberapa solusi yang akan dilakukan pemerintah. 
 
"Ada beberapa alternatif penyelesaian. Pertama, mempertebal tanggul, memperkuat ya. Karena ini kan sudah terlalu tipis dan sudah lama. Hampir tiap tahun sungai ini meluap," terangnya. 
 
Selain memperkuat tanggul, lanjutnya, bisa dilakukan dengan mengubah peta aliran sungai menjadi lurus. Sehingga, arus menjadi lancar dan tidak melimpas ke arah permukiman warga di Perumahan Dinar Indah. 
 
 
Dia juga minta pada Lurah Meteseh untuk bisa mengganti atau tukar guling tanah warga yang berada di kawasan tanggul.
 
"Pak Kades (Lurah Meteseh) tadi berjanji akan memfasilitas warga yang punya tanah bisa tukar guling. Sehingga, air atau arus sungai tidak natap ke permukiman sini," kata Menko PMK. 
 
Dia memastikan langkah koordinasi akan segera dilakukan dengan Menteri PUPR, mengenai solusi atas banjir bandang itu, mengingat pentingnya sebagai bagian dari penanganan bencana.
 
 
"Saya kira sangat mungkin bantuan dari Kementerian PUPR, mungkin peralatan untuk mengeruk sungai dan mengubah alirannya, arah aliran. Nanti saya akan segera konsultasikan dengan Kementerian PUPR. Segera saya koordinasikan dengan Pak Basuki (Menteri PUPR), saya harap segera bisa diselesaikan," terang Menko PMK. 
 
Di kesempatan itu, Menko PMK juga menyalurkan santunan kepada 4 ahli waris korban meninggal dunia banjir Semarang, masing-masing mendapatkan santunan sebesar Rp15 juta. 
 
Menko PMK juga membagikan paket sembako dan mainan kepada warga yang terdampak banjir. Dia juga menyempatkan bercengkerama dengan anak-anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aisyiyah, Meteseh, Semarang yang memberikan sambutan pada kedatangan rombongannya. 
 
 
"Tentunya nilai santunan ini tidak seberapa bagi keluarga, korban yang meninggal. Namun, ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah atas bencana yang terjadi," ujar Menko PMK.***
 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat