BEKASI: Diera digital ini, masih ada pemerintah kota (pemkot) yang setengah hati melayani masyarakatnya. Malah pegawai Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kantor Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi berwajah jutek saat warganya menanyakan sesuatu yang terkait dengan pelayanan dasar, perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Si Mbak yang duduk di bangku pelayanan memperlihatkan raut wajah asem, saat ditanya oleh warga yang hendak mengajukan permohonan perekaman E-KTP.
"Sudah dari hari Senin, server mesin pemotretan untuk foto E- KTP tidak bisa on. Mungking karena efek banjir kemarin, sehingga pelayanan perekaman E -KTP tidak bisa dilakukan," ujar seorang petugas penerima berkas di kantor PTSP Kecamatan Jatiasih dengan nada ketus saat ditanyakan mengapa pemotretan tidak bisa dilakukan.
Puluhan warga terpaksa pulang dengan kecewa, dan tidak ada informasi kapan pemotretan E-KTP bisa dilakukan.
"Tidak jelas informasinya kapan mesin pemotretan E-KTP bisa berfungsi dan melayani warga. Ini bukti Pemkot Bekasi setengah hati melayani masyarakat," kata Ikwanul Sodikin, warga Jatikramat. Keluhan yang sama disampaikan Ibu Endang Sulastri, warga Jatimekar.
Ia mengajak putra sulungnya melakukan pemotretan E-KTP karena sudah berusia 17 tahun. "Anak saya sudah kelas II SMA harus punya E-KTP, hari ini sudah izin tidak masuk sekolah.eeeh ternyata nggak bisa melakukan pemotretan," kata Endang kecewa.
Anehnya kata Endang, tidak ada kepastian kapan server mesin pemotretan E KTP bisa berfungsi melayani warga. Seharusnya Pemkot Bekasi belajar dengan tetangganya Pemprov DKI Jakarta bagaimana melayani warga dengan baik.
"Warga kan sudah membayar pajak kendaraan dan PBB, tetapi ketika kita minta pelayanan dasar kependudukan, tidak dilayani dengan baik," ucap Endang lagi.