unescoworldheritagesites.com

Tragedi Kemanusiaan Sepakbola dan Gempa Tarutung Ingatkan Jangan Lupa Lagu Batak Ajal Ni Portibi - News

tragedi kemanusiaan sepak bola Indonesia

: Tragedi kemanusiaan sepak bola dalam negeri dan gempa bumi Tarutung bagai berpadu menjadi pembuka Oktober  “pilu” 2022 ini. Dinihari yang dingin di Tarutung, Sumatera Utara (Sumut), mendadak bergetar diguncang gempa yang kemudian memporak-porandakan ratusan hunian dan bangunan lainnya serta merenggut jiwa penghuninya.

Gempa yang berpusat di darat, 15 km barat laut Tapanuli Utara dengan kedalaman 10 Km dirasakan dengan MMI IV di Tarutung, IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan, dan III di Gunung Sitoli. Kendati tak berlangsung  lama, situasi mencekam dan menakutkan dirasakan oleh banyak orang dinihari yang tiba-tiba gulita itu bersamaan dengan rubuhnya sejumlah tiang listrik.

Menimbulkan kerusakan bangunan, kendati sebagian besar  ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan, ada juga yang langsung rubuh, kaca pecah, tetapi ketakutan akan musibah yang merenggut satu nyawa itu bertensi tinggi.

Oktober pilu terjadi pula lebih memilukan dan menyayat hati  dalam sepak bola Indonesia, bahkantermasuk tragedi besar sepak bola  dunia pula. Ratusan jiwa melayang sia-sia. Entah siapa yang harus disalahkan; penyelenggara pertandingan, pengamanan atau para penonton yang menyerbu lapangan itu. Yang pasti tragedy tersebut sangat menyayat hati, memilukan dan  mengenaskan.

Baca Juga: Ratusan Suporter Aremania Tewas, Chairman Lombok FC Setuju Kompetisi Sepakbola Indonesia Dihentikan Sementara

Tidak hanya pencinta bola, pemain bola, pengelola sepak bola, yang tidak penggemar sepak bola pun menangis. Bahkan Indonesia mengucurkan air mata kepiluan. Terbukti, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka mendalam atas peristiwa mengenaskan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu.

Korban jiwa dalam tragedy yang menjadi cacatan hitam di dunia persepakbolaan itu untuk sementara tercatat 129 orang. Jumlah ini bisa bertambah karena masih ada yang dalam keadaan kritis berusaha ditolong paramedis. "Saya menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan Malang Jawa Timur," kata Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).

Jokowi meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur monitor pelayanan medis bagi para korban. Presiden ingin para korban mendapatkan pelayanan medis sebaik-baiknya. "Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," harapnya.

Jokowi menyesalkan tragedi kerusuhan usai pertandingan Arema FC - Persebaya Surabaya tersebut. Dia berharap tragedi serupa tidak terjadi lagi di Indonesia. "Saya menyesalkan terjadinya tragedi dan saya berharap tragedi sepak bola ini terakhir terjadi di Tanah Air," kata Jokowi.

Baca Juga: Korban Kerusuhan Suporter Sepakbola di Malang Terus Bertambah

"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas rasa kemanusiaan dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama," pintanya.

Anak-anak tak berdosa meregang nyawa di tempat kejadian perkara. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) pun mengimbau keluarga yang kehilangan anak-anaknya agar melapor dan menginformasi data anak atau keluarganya yang hilang.

“Siapa saja yang kehilangan anggota keluarganya, terutama  anak-anak yang menonton atau ada di sekitar tempat kejadian agar melapor dan menginformasikan data anak atau keluarganya yang hilang tersebut," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KPPPA, Nahar, Minggu (2/9/2022).

Ada beberapa anak yang menjadi korban insiden banjir darah Kanjuruhan yang belum diketahui identitasnya. Nahar mengatakan hingga saat ini, sedikitnya ada 17 anak yang meninggal dan tujuh anak mengalami luka-luka dalam tragedi berdarah Kanjuruhan tersebut. "17 anak meninggal dan tujuh dirawat, tapi kemungkinan bisa bertambah," kata Nahar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat