unescoworldheritagesites.com

Jelang Pemilu 2024, Tokoh Agama dan Masyarakat Dukung Kepolisian Jaga Keamanan dan Kondusivitas - News

Tokoh agama dan masyarakat di Jateng dukung kepolisian menjaga kondusifitas dan keamanan  (istimewa)

 

: Menjelang Pemilu tanggal 14 Februari 2024, tokoh agama dan masyarakat menyebarkan agar pesta demokrasi tersebut berjalan aman dan damai. Apalagi di akhir masa kampanye, masing-masing pasangan calon (paslon) melibatkan massa dalam jumlah banyak, yang mungkin bisa memicu penipuan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut lintas sektoral seperti KPU, Bawaslu, Polri, TNI, tokoh agama hingga tokoh masyarakat, harus berkoordinasi.

“Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di Jawa Tengah, kami elah melakukan pendekaan dengan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu,” jelas Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam rilis yang diterima, Kamis (8/2/2024).

Baca Juga: Ahok Kritik Soal Kinerja Gibran, Simak Tanggapan Santai Wali Kota Solo Itu

Kapolda Jawa Tengah mengimbau semua pihak bisa menjaga kenyamanan dan keamanan dalam pelaksanaan Pemilu 2024. PIhaknya meminta kepada para tokoh agama dan masyarakat untuk ikut serta memnyejukkan masyarakat. 

“Mendinginkan dan memberikan imbauan untuk sama-sama menjaga kondusifitas di wilayah masing-masing,” katanya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Abdurrahman Wahid Soko Tunggal Jakarta, KH Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril, menegaskan mendukung langkah Polri dalam menjaga kondusifitas keamanan khususnya di wilayah Magelang Raya, Jateng saat pelaksanaan Pemilu 2024. 

Baca Juga: Hadiri Peringatan Isra Miraj, Program Gibran Minta Ibu-ibu Kawal-Program Prabowo Gibran

“Meski secara kepartaian kami dari PPP mendukung salah satu Paslon (Ganjar-Mahfud) tetapi kami tidak mengarahkan anggota GPK Aliansi Tepi Barat ke salah satu Paslon Capres atau Cawapres,” jelasnya. 

Pihaknya mempersilakan untuk menentukan pilihan masing-masing. Hal senada diungkapkan Pimpinan Ponpes 'Ora Aji Yogyakarta', Miftah Maulana Habiburrohman alias Gus Miftah

"Semua orang boleh untuk beda pilihan, namun, nilai toleransi harus dijunjung tinggi. Anda mau 01,02 dan 03, saya tidak urusan. Saya juga mendukung begitu," kata Gus Miftah. 

Baca Juga: Langkah Inovatif Mengoptimalkan Operasi Kepelabuhan, Pelindo Solusi Digital menghadirkan PRAYA

Menurut Gus Miftah, beda pilihan dalam pemilu bukan berarti menjadi musuh. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat