: Anggota Komisi X DPR RI dari Partai Golkar Robert Joppy Kardinal menyayangkan penyelesaikan kasus kriminal di Sorong sepenuhnya diserahkan kepada Polisi.
Padahal tugas Pemda menyelesaikan masalah kriminal di masyarakat Sorong langsung dari akarnya itu besar sekali.
Pemerintah Daerah dengan dana Otsus yang begitu besar seharusnya melibatkan stakeholder lain untuk menyelesaikan rudapaksa dan eksploitasi anak itu mulai dari akarnya.
Baca Juga: Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan LPG Selama Puncak Arus Balik Lebaran 2024 Aman
Anak-anak muda itu butuh hiburan refreshing seperti olah raga atau berbisnis dalam kemasan UMKM dan lainnya, misalnya.
Anak-anak muda yang hidup di jalanan itu tak dilibatkan dalam pembangunan maka hobi dan kampuan individu mereka tak bisa diekspresikan ke hal-hal positif.
Sebaliknya hobi dan kemampuan individu bidang olah raga yang anak-anak muda itu miliki direalisasikan untuk kejahatan, misalnya.
Baca Juga: Titik Rawan Kecelakaan di Bekasi Utara, FPRB Ingatkan Pelaku Usaha Perhatikan Sapras
Anak-anak yang hidup di jalanan itu banyak punya kemampuan individu bidang tinju, pesepak bola handal, pemain voli atau lainnya.
Potensi ini tak terealisasi.Karena tak ada motivasi dan dorongan dari Pemerintah Daerah yang sesungguhkan sedang mengelola dana Otsus.
Seharusnya, kata Robert Kardinal, di setiap distrik (kecamatan) itu dibangun lapangan sepak bola, lapangan volly, basket dalam satu areal.
Baca Juga: Bantu Sejahterakan Mustahik, PT AFI Serahkan Infaq Perusahaan melalui Baznas
Ide ini jika diakomodir baik melalui dana Otsus yang jumlahnya triliunan rupiah di daerah ini, dipastikan kondisi kamtibmas di Sorong aman terkendali.
"Jika pertumbuhan olah raga utamanya bidang sepak bola baik. Maka pertumbuhan ekonomi kerakyatan juga baik," ujar Kardinal.
Isu pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Dan kabar terakhir seorang ibu lansia diperkosa lalu dianiaya hingga kini sedang dirawat rumah sakit.
"Ini pelakunya anak-anak yang kurang dalam hal pembinaan orang tua hingga mereka tidak terkontrol mental lalu berbuat seperti itu," katanya.
Baca Juga: Diajukan Penonaktifan 92 Ribu NIK Warga Jakarta ke Kemendagri
Solusinya, menurut Kardinal, Pemda harus memangkas kenakalan anak-anak muda di Sorong ini mulai dari akar masalah.
Pemda, kan mengelola dana Otonomi khusus (Otsus ) dan dana lainnya.
Perlu menganggarkan dana khusus untuk berantas penyebab kenakalan remaja mulai dari akar permasalahan.
"Bila perlu Pemda mengeluarkan anggaran untuk penelitian lapangan agar mengetahui apa penyebab dan solusi dari permasalahan kenakalan remaja di Sorong," katanya.
Baca Juga: Komik Dinasti Jokowi Dianggap Menistakan Momentum Lebaran, Relawan Alap Alap Jokowi Kirim Surat Terbuka
Nah kalau sudah ada hasil penelitiannya, rekomendasi hasil penelitian itu ditindaklanjuti Pemda,demikian Robert Kardinal.
Pihak Dinas Olah Raga Kota Sorong ketika dihubungi, beberapa pejabat yang tak ingin namanya dimediakan mengatakan pimpinan mereka tak di tempat.
"Tanyakan saja di kepala dinas kami. Beliau sedang tidak di tempat," kata seorang pegawai dinas ini yang tak ingin namanya disebut. ***