: Dr. Stefanus Malak adalah tokoh Partai Golkar paling populer dan berprestasi yang dimiliki Provinsi Papua Barat Daya, saat ini.
Menurut rencana ia akan maju sebagai kandidat calon gubernur Papua Barat Daya dari Partai Golkar .
Pria suku asli Moi itu pernah menjabat wakil bupati Sorong periode 2002 - 2007. Ketika itu bupatinya adalah John Piet Wanane, juga tokoh Partai Golkar.
Stefanus Malak kemudian berhasil merebut jabatan Bupati Sorong dua periode melalui Pilkada.
Baca Juga: Lebaran Kedua Kedatangan Penumpang KA di Daop 6 Masih Tinggi, Tiket Arus Balik Masih Tersedia
Suami Nengsi Malak Karundeng ini menjadi bupati Sorong tercatat dari tahun 2007 hingga 2012. Kemudian dari 2012 hingga 2017.
Rektor ke-2 sekaligus pendiri Universitas Nani Bili Nusantara tahun 2014, Dr. Stefanus Malak ini sungguh berprestasi.
Kualitas Stef Malak tak dapat diragukan lagi. Pasalnya ia mampu memanfaatkan tantangan sosial menjadi peluang untuk memajukan Papua.
Stef (nama panggilan Stefanus Malak) melihat tantangan warga Papua di bidang Pendidikan cukup memprihatinkan.
Stefanus Malak pria suku Moi kelahiran Sorong 26 Desember 1960 itu lalu mengubah tantangan itu menjadi peluang positif bagi kemajuan Orang Asli Papua (OAP) di daerah ini.
Baca Juga: 53 Ribu Lebih Warga Papua Barat Daya Coblos Kader Golkar Robert Kardinal di Pileg-Pilpres 2024 Orang Pintar dan Cerdas
Salah satu tokoh pencetus ide bahasa Moi Kelim dimasukkan dalam kurikulum Sekolah Dasar di kabupaten Sorong, Stef Malak ini amat peduli soal pendidikan warga lokal.
Tokoh Papua, stef Malak yang berwawasan nusantara itu menjadikan tantangan ini sebagai peluang di berbagai sektor pembangunan.
Tokoh yang dekat dengan wartawan ini mulai mendesain peluang untuk melahirkan sebuah lembaga perguruan tinggi.
Stefanus Malak dan timnya akhirnya melahirkan Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN).
Sebuah perguruan tinggi swasta di provinsi Papua Barat kini Papua Barat Daya Indonesia.
UNBN ini berada di bawah naungan Yayasan Nani Bili Nusantara mulai diminati warga setempat.
Stef Malak tokoh yang selalu tampil ceria dan murah senyum ini menyebut UNBN didirikan dengan No. SK. Kemendikbud nomer: 421/E/O/2014, tanggal: 16-10-2014.
Baca Juga: Menaker : Tradisi Mudik Lebaran Tak Boleh Berhenti
Malak menyebut Universitas Nani Bili Nusantara memiliki 12 Program Studi yang terbagi dalam 2 fakultas.
Yaitu Fakultas Teknik dan Pertanian serta Fakultas Sosial dan Keguruan.
Kehadiran Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) berlokasi di Aimas, Ibu Kota kabupaten Sorong Papua Barat Daya, sangat membantu Orang Asli Papua (OAP) dan warga nusantara.
Anak-anak tamatan SMA dan sekolah menengah kejuruan di Aimas tak perlu kuliah di Kota Sorong atau ke luar Papua Barat Daya.
Baca Juga: KNKT : Penyebab kecelakaan Tol KM 58 Pengemudi Travel Tidak Resmi Bekerja Melebihi Waktu
Masyarakat kabupaten Sorong cukup menimba ilmu di Universitas Nani Bili Nusantara Aimas, ibu kota kabupaten Sorong.
Stef Malak peletak dasar toleransi umat beragama di Sorong ini menyebut tantangan itu penting
Bagi dunia perguruan tinggi tantangan atau masalah itu penting diteliti agar diketahui apa sebenarnya yang terjadi.
Di sektor lain. Stef Malak yang memperistri Nengsi Karundeng perempuan asal Sulawesi Utara itu berhasil membangun ruas jalan ke pedalaman Sorong.
Sesuai catatan di PUPR kabupaten Sorong ruas jalan operasional di daerah kerjanya adalah 993.911 kilo meter (km).
Mengingat anggaran belum normal. Sehingga, saat ini hanya fokus menjaga fungsionalnya saja.
Ini untuk menjaga tidak sampai jalan rusak berat, atau putus . jadi kalau ada jalan rusak kita coba benahi dengan sirtu, begitu,”kata seorang pejabat PUPR Sorong yang tak ingin namanya dimediakan.
Dikatakannya, sama dengan kampung Kuari ke Tarsa - Klabra. Ini, panjang ruas jalan sekitar 30 km.
Jadi masih butuh banyak biaya untuk pekerjaannya. Nanti, itu ditingkatkan secara bertahap.
Baca Juga: Selayang Pandang, Serangan Rasis Beruntun ke Orang Seram di Maluku karena Pemerintah Biarkan Daerah Itu Termarjinalkan Terus
Menurutnya, ruas panjang jalan tersebut, juga terdapat di Aimas- Klaili- Klaso.
Itu, juga sama nanti dikerjakan di waktu mendatang karena panjang jalannya sekitar 70-an km. Ruas tersebut masih didominasi oleh jalan tanah.
“ Nah ini yang mau kita sirtu ke depan. Jadi kalau ada anggaran kita akan tembuskan, jalan mulai dari Tuguh Merah - Aimas Klaili ini sampai di Dela Arah Mega- Tambrauw. Karena jalan ini adalah jalur transportasi darat penting (jalan pintas),”katanya.
Terkait ruas jalan dalam kota Aimas, sudah ditingkatkan. Dan, sudah memadai untuk digunakan oleh masyarakat .
“ Jalan Lingkar Alun-alun sampai , DIY, Mariat Pantai, sudah sampai di Mariai, sekitar 11 km,” katanya.
Dengan terhubungnya perkotaan ke kampung-kampung terisolir otomatis berdampak pada perekonomian setempat.
Warga dapat mendirikan usaha sejenis UMKM untuk tumbuhkan perekonomian baru di daerah pedalaman yang dahulu terisolir.
Otomatis perputaran ekonomi di pedesaan Sorong berjalan baik.
Pasalnya transportasi dari pedesaan ke kota begitu sebaliknya lancar saat ini.
Dr Stefanus Malak berjanji jika terpilih sebagai gubernur. Ia akan membangun ruas jalan ke daerah pedalaman lebih banyak lagi untuk membuka isolasi wilayah.
Baca Juga: Keterangan 4 Menteri bawahan Presiden Joko Widodo itu sekaligus menepis fitnah yang dituduhkan ke pasangan Capres nomor urut 2.
Termasuk memperluas pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan terisolir di seantero provinsi Papua Barat Daya.
Kisah ini membuka wawasan dan mindset warga Papua Barat Daya untuk mengakomodir putra OAP terbaik seperti Stefanus Malak.
Terutama untuk meletakkan dasar pembangunan di provinsi Papua Barat Daya, agar mampu maju bersaing dengan warga daerah lain.
Betul.. kawan. Ini serius. ***