: Perkumpulan Purnakarya Pelabuhan Indonesia (P3I) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) perdananya di Hotel Arcadia Surabaya, Sabtu (18/5/2024) hari ini.
Para pengurus organisasinya para pensiunan pegawai Pelindo I hingga IV ini berobsesi, untuk menjadikan P3I sebagai rumah yang semakin nyaman bagi 11 ribu anggotanya.
Menurut Ketua Umum P3I, Azreal Temi, isu yang mencuat dalam Raker perdana P3I diantaranya terkait keinginan agar wadah pensiunan pegawai Pelindo yang saat ini ada dua, menjadi hanya satu wadah saja.
Baca Juga: Expo Produk Dekranas di Solo Jadi Ajang Edukasi dan Promosi
Isu Raker ini juga terkait usulan dicarikan solusi terbaik dengan pihak managemen, tentang sejumlah kebijakan yang menyangkut hak para pensiunan pegawai Pelindo.
Dia kemudian mencontohkan tentang masalah kesehatan, uang duka, bantuan barang dan sebagainya. "Di bidang kesehatan misalnya, pelayanan kesehatan antara Pelindo 1 hingga Pelindo IV ternyata tidak
sama," ujarnya didampingi Penasehat P3I, Husein Latief.
Pihaknya berharap, jajaran managemen menciptakan formula yang sama terkait layanan kesehatan untuk seluruh pensiunan pegawainya.
Baca Juga: Hari Hipertensi Sedunia, OMRON Healthcare Indonesia Bagikan 500 Alat Tensi Digital
Azreal Temi juga menyebut tentang uang duka yang proses penyerahannya, kini membutuhkan waktu lebih panjang.
"Kalau soal nomimal, besaran uang duka sudah cukup. Tapi belakangan ada ketentuan tentang kelengkapan dokumen seperti akte kematian dan lainnya yang prosesnya butuh waktu," ujarnya.
Padahal, kata dia, kalau terjadi musibah, idealnya uang duka yang menjadi hak keluarga pensiunan pegawai itu seharusnya bisa segera diserahkan.
Hal yang juga dimasalahkan adalah terkait uang ketupat. Sebelumnya hak pegawai ini ditransfer ke nomor rekening yang bersangkutan. Tapi sekarang lewat pos wesel.
Imbasnya, para pensiunan yang sudah berusia lanjut, jalannya harus dibantu tongkat atau kursi roda, terpaksa datang ke kantor pos.