unescoworldheritagesites.com

Program Inovatif Ganjar Berhasil Turunkan Kemiskinan dan Stunting, Bakal Terus Dilanjutkan - News

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) dan Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo (kanan).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berhasil memperluas implemntasi Program Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) untuk perempuan rentan di desa-desa.

Pada tahun 2022, Ganjar berhasil membuat 1.701 desa yang tersebar 35 kabupaten/kota menerapkan PPEP. Padahal, pada 2019 baru ada tiga desa di tiga kabupaten yang menerima program tersebut.

PPEP merupakan bagian dari implementasi program Sekolah Perempuan Cerdas Masa Kini atau disingkat ‘’Serat Kartini’.

Baca Juga: Tekad Pengusaha Muda ini Jadikan Perempuan Kota Bima Kian Berdaya

"Program PPEP meliputi pendampingan teknis sesuai potensi, kearifan, dan kebutuhan masyarakat setempat sehingga perempuan rentan belajar tentang keterampilan merintis wirausaha,” ujar Ganjar.

Ganjar menjelaskan bahwa perempuan kelompok rentan bukanlah pelaku UMKM murni, tapi potret masyarakat bawah yang berstatus kepala keluarga, penyintas COVID-19, korban kekerasan, korban bencana, penyandang disabilitas.

Kemudian, kelompok pengemis gelandangan dan orang telantar (PGOT), bahkan kategori pengidap HIV/AIDS atau ODHA.

Baca Juga: Perdebatan PKPU vs Likuidasi dalam Perkara Asuransi Wanaartha Life

Ganjar menuturkan beragam pelatihan berwirausaha untuk perempuan juga sebagai upaya untuk menurunkan angka tengkes (stunting) di Jateng. Ganjar masif menurunkan angka stunting (gangguan pertumbuhan pada anak akibat gizi kronis) di Jateng dengan inovasi ‘’Ceting Ketan’’ yang merupakan akronim dari Mencegah Stunting pada Kelompok Rentan.

"Caranya dengan beragam pelatihan untuk berwirausaha agar lebih berdaya dan kebutuhan gizi tercukupi," ujarnya.

Data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) memperlihatkan adanya penurunan yang signifikan di Jateng. Pada 2022 mencapai 11,95 persen atau menurun dibanding tahun 2018 yang menyentuh angka 24,4 persen. Hal itu juga membuat Jateng mendapatkan apresiasi dari BKKBN.

Baca Juga: Lirik Lagu Bisik Bisik Tetangga, Kini Mulai Terdengar Selalu Di Telinga, Elvi Sukaesih.

Lebih lanjut, Ganjar menyebut ada pula gerakan kolaborasi lintas sektor untuk mencegah dan menanggulangi angka tengkes di Jateng yang diawali dengan proses identifikasi terhadap perempuan rentan yang ada di kabupaten/kota.

Selain itu organisasai perangkat daerah KB, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan bersinergi memberikan pelayanan KB secara gratis kepada sasaran kelompok rentan termasuk PGOT dan ODGJ berisiko terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, Sesuai persetujuan pihak keluarga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat