unescoworldheritagesites.com

Kontribusi Basiimah Dalam Tim Penyusunan Mushaf Alquran Bahasa Isyarat untuk Anak Tunarungu - News

Amatullah Basiimah (tengah) didampingi suaminya (kanan) saat membaca Surat Al Fatihah dengan bahasa isyarat. (FOTO: Dharma/Suarakarya.id)

: Amatullah Basiimah, Putri kedua dari pasangan Ustadz Heri Koswara dan Hj Nur Indah Harahap, merupakan salah satu penyandang disabilitas yang tergabung dalam tim penyusunan Mushaf Alquran Bahasa Isyarat untuk anak tunarungu di Kementerian Agama RI.

Pada tahun 2022 lalu, Amatullah Basiimah dan timnya yang difasilitasi oleh Kementerian Agama berhasil menyusun Mushaf Alquran Bahasa Isyarat untuk anak tunarungu tersebut. Ini adalah pencapaian penting yang akan membantu membuat Alquran lebih mudah diakses oleh mereka yang tuli atau mengalami gangguan pendengaran. Sungguh menginspirasi melihat penyandang disabilitas seperti Amatullah Basiimah menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk memberikan dampak positif bagi komunitas mereka.

Untuk diketahui, Mushaf Alquran Bahasa Isyarat merupakan salah satu produk Kemenag yang bertujuan untuk memberikan afirmasi layanan keagamaan kepada teman tuli. Mushaf ini pertama di Indonesia bahkan dunia. Sebelumnya, LPMQ Kemenag juga telah mengeluarkan Mushaf Alquran Braile yang diperuntukkan bagi kelompok Difabel Netra.

Baca Juga: Tim Hisab Rukyat Kemenag: Posisi Hilal Awal Syawal 1444 H Masih di Bawah Imkanur Rukyah MABIMS

Mushaf Alquran Bahasa Isyarat adalah sebuah projek yang bertujuan untuk menyediakan aksesibilitas bagi anak-anak tunarungu yang ingin mempelajari Alquran. Amatullah Basiimah merupakan salah satu anggota tim projek tersebut dan terlibat dalam penyusunan Mushaf Alquran Bahasa Isyarat bagi anak tunarungu.

Dalam projek ini, Basiimah dan timnya menyusun terjemahan Alquran ke dalam Bahasa Isyarat untuk memungkinkan anak-anak tunarungu dapat mempelajari Alquran secara lebih mudah.

Amatullah Basiimah (tengah). (FOTO: Dharma/)
Amatullah Basiimah (tengah). (FOTO: Dharma/)

"Dengan menggunakan Bahasa Isyarat, anak-anak tunarungu dapat memahami makna Alquran dan menghafalkan ayat-ayatnya," ujar penerjemah bahasa isyarat yang mendampingi Basiimah, begitu panggilannya, Hj Nur Indah Harahap, di Jalan Wibawa Mukti II, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (30/4/2023).

Baca Juga: Penyandang Disabilitas, Mensos Berikan Alat Bantu dan Layanan Terapi Guna Perkuat Kemandirian

Projek ini sangat penting karena memberikan aksesibilitas bagi anak-anak tunarungu yang sebelumnya sulit mempelajari Alquran karena kesulitan dalam berkomunikasi melalui bahasa lisan. Dengan adanya Mushaf Alquran Bahasa Isyarat, anak-anak tunarungu dapat merasakan keindahan dan makna Alquran seperti anak-anak lainnya.

Heri Koswara, dalam pernyataannya di Yayasan Perguruan Darur Hikmah (Yapidh), menyebutkan bahwa di dalam aplikasi Alquran Kemenag terdapat simbol-simbol. Meskipun ada perbedaan dalam simbol tersebut, hal tersebut tetap harus dijadikan sebagai momentum nasional.

"Jadi, di Alquran (Aplikasi Qur'an Kemenag) itu ada simbolnya. Walaupun secara simbol ada perbedaan, itu yang akan kita bawa dalam momentum secara nasional," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Darul Hikmah (Yapidh) Bekasi ini.

Baca Juga: Lelang Lukisan Penyandang Disabilitas, Mensos: Keterbatasan Bukan Halangan Berprestasi

Herkos sapaan akrabnya Heri Koswara itu menyebutkan bahwa keberadaan Alquran saat ini membuktikan bahwa semua orang dapat merasakan kebesaran-Nya, asalkan mereka memiliki keinginan untuk mempelajari dan mendalami Alquran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat