: Pada bulan Juli 2023, terjadi peningkatan konsumsi LPG 3 Kg di beberapa wilayah provinsi di Indonesia. Peningkatan konsumsi ini menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan gas elpiji. Hal ini membuat masyarakat khawatir akan kemungkinan kelangkaan gas LPG 3 Kg.
Di tengah kekhawatiran ini, beberapa daerah telah mengambil langkah proaktif untuk mengatasi potensi kelangkaan LPG 3 Kg. Gubernur Jambi, Al Haris, melakukan kunjungan ke salah satu pangkalan LPG di Jambi pada akhir Juli 2023 untuk memeriksa persediaan gas tersebut. Ia menyatakan bahwa kondisi lapangan di pangkalan tersebut sangat baik.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu, melalui Sekda Hamia Sabri, telah mengajukan penambahan kuota gas bersubsidi untuk masyarakat. Permintaan ini telah disetujui oleh Pertamina, sehingga pasokan LPG 3 Kg di Bengkulu terkendali dan tidak mengalami kekurangan.
Baca Juga: Hundred Kejurkot PBSI Depok 2023 Libatkan 19 Klub Depok
Tak hanya Jambi dan Bengkulu, langkah serupa juga diambil oleh Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur. Wali Kota Malang, Sutiaji, menambah kuota gas LPG 3 Kg untuk wilayahnya sebagai tindakan pencegahan untuk mengatasi lonjakan permintaan.
Menanggapi situasi ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawandsa, memberikan arahan untuk berkoordinasi dengan Pertamina jika ada penambahan permintaan kuota guna menjaga ketersediaan pasokan dan mencegah kelangkaan.
PT Pertamina Indonesia, sebagai penyedia LPG 3 Kg, memastikan bahwa pasokan gas elpiji ini tetap aman meskipun ada peningkatan konsumsi.
Baca Juga: Pakar Hukum: Kasus OTT di Basarnas Harusnya Bisa Ditangani KPK Karena Bukan Institusi Militer
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa ketersediaan LPG 3 Kg akan kembali stabil dalam jangka waktu sepekan.
Selain itu, Pertamina juga mengupayakan agar distribusi tepat sasaran dan akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikannya.
Nicke juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam melaporkan jika terjadi kelangkaan di daerah masing-masing. Pertamina berharap partisipasi aktif masyarakat dapat membantu dalam menjaga kestabilan pasokan LPG di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan berusaha menjalankan program-program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***