unescoworldheritagesites.com

Pertamina Jajaki Potensi Kerja Sama Riset Terkait Pengurangan Emisi Karbon - News

Pertamina Jajaki Potensi Kerja Sama Riset Terkait  Pengurangan Emisi Karbon (Istimewa)

: Pertamina secara berkesinambungan terus mendukung komitmen untuk menyediakan energi dan mengembangkan energi baru dan terbarukan.

Ini untuk menopang ketahanan dan swasembada energi nasional.

Pertamina dalam kesempatan event IPA Convex menandatangani kesepakatan.

Kesepakatan  untuk membahas, mengeksplorasi. Dan berpotensi terlibat dalam inisiatif transisi energi.

Baca Juga: Pimpinan Organisasi Pers Tak Urus Liputan Media

Itu dilakukan bersama partner yaitu Mubadala, POSCO INTERNATIONAL, Japex, dan Jogmec.

Pertamina dan partner bermaksud menjajaki kemungkinan kerja sama dalam penelitian.

Penelitian dan pengembangan teknologi produk rendah karbon beserta implementasinya.

Khususnya untuk Carbon Capture & Storage/Carbon Capture, Utilization & Storage (CCS/CCUS), Blue Hydrogen/Ammonia, New & Renewable Energy (NRE). Dan potensi kolaborasi terkait lainnya di Indonesia.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan beberpabjal berikut.

"Pertamina memiliki tanggung jawab besar sebagai motor untuk mencapai komitmen Net Zero Emission (NZE)," katanya.

Sektor energi diproyeksikan sebagai sektor penyumbang emisi terbesar Indonesia tahun 2030. Dan juga diharapkan memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengurangan emisi karbon.

Diharapkqn  menempati urutan kedua setelah sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Sebagai perusahaan energi nasional dan salah satu BUMN terbesar di Indonesia Pertamina siap untuk terus berperan penting.
O
Utamanya dalam memimpin transisi energi dan pengurangan emisi di sektor energi Indonesia.

" Pertamina akan mendukung langkah Pemerintah dalam mewujudkan target NZE Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujarnya.

Indonesia akan memiliki peran penting, tidak hanya di Asia tetapi juga dalam dekarbonisasi global.

Baca Juga: PT ANJ Mengaku Telah Memiliki Sertifikat HGU Tanah yang Kini Diusahakan di Sorsel

Saat ini emisi per kapita Indonesia masih di bawah rata-rata emisi CO2 per kapita dunia (di bawah 3 ton per orang).

Adapun, Indonesia memiliki potensi dari klaster Integrasi untuk CCUS end-to-end. Dan berinovasi sebagai penyedia energi hijau di klaster tersebut.

Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan, kapasitas penyimpanan CO2 potensial mencapai 80 hingga 400 giga ton CO2 di depleted reservoir serta saline aquifer.

Dengan kapasitas penyimpanan CO2 yang sangat besar ini, proyek dekarbonisasi di Indonesia juga akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan emisi dunia.

Proposisi unik lainnya adalah hutan hujan tropis, lahan gambut. Dan hutan bakau terbesar yang berpotensi menyimpan hingga ~300 miliar ton CO2.

Ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi solusi berbasis alam terbesar ke-2 untuk menyelesaikan masalah emisi.

Terakhir, melimpahnya energi baru dan terbarukan yang berpotensi.

Berpotensi untuk menghasilkan sekitar ~3600 GW di Indonesia akan turut menjadi pendorong dekarbonisasi global, yang berasal dari berbagai sumber. Termasuk panas bumi (~24 GW); angin (~155 GW), matahari (~3300 GW), bioenergi (~57 GW), air (~95 GW) dan laut (~60 GW).

 Nicke menambahkan, kolaborasi dengan mitra ini diperlukan untuk menghadapi tantangan transisi energi.

Terutama dalam penguasaan teknologi dan pembiayaan.

“Mengingat situasinya yang urgen, kami membutuhkan visi  yang lebih besar, serta komitmen yang lebih besar," ujarnya.

Ini dilakukan terhadap langkah inovatif, inklusif, dan juga kolaboratif, dan itu  dibutuhkan sekarang.

Baca Juga: Gadis di Bekasi Dinikahi Teman Sang Ayah

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.

Yakni dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

"Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental. Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat