unescoworldheritagesites.com

Pesan Menhan Saat Serah Terimakan KRI Pulau Fani dan Fanildo: Pertahankan Contoh Kepahlawanan Yos Sudarso - News

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL. (Foto: Humas Kemhan)

: “Pertahankan contoh kepahlawanan Yos Sudarso dalam jiwa kalian. Kalian pada saatnya juga harus memberi segalanya yang kau miliki untuk bangsa dan rakyat yang kita cintai ini”.

Pesan itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada TNI AL dalam sambutannya saat menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL. 

Penyerahan dua kapal tersebut dilakukan di Dermaga Madura, Koarmada II Ujung, Surabaya, Senin (14/8) kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL. (Foto: Humas Kemhan)
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan dua unit KRI, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 untuk menambah kekuatan TNI AL. (Foto: Humas Kemhan)

Anda tentu tahu bukan nama Yos Sudarso yang dimaksudkan oleh Menhan Prabowo. Ya nama Yos Sudarso yang dimaksud  adalah Laksamana Muda TNI (Anumerta) Yosaphat Soedarso.

Yos Sudarso yang lahir 24 November 1925 adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru pada 15 Januari  1962 setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda pada masa kampanye Trikora. 

Menhan Prabowo dalam sambutannya saat menyerahkan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 menyebutkan bahwa Indonesia kedatangan alutsista baru dan modern hasil kerja sama Indonesia dengan pemerintah federasi Jerman. Kedatangan alutsista ini merupakan salah satu bukti erat kerja sama kedua negara dan Kemhan pada khususnya.

“Sebagai negara kepulauan, kita perlu kekuatan maritim yang tangguh. Saya sampaikan rasa bangga, hormat dan gembira,” kata Menhan.

KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. (Puspen TNI)
KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732. (Puspen TNI)

Kedua kapal itu kemudian tampil bersama enam kapal lainnya dalam parade yang disaksikan oleh Menhan Prabowo dan jajaran TNI AL. Para awak kapal pun memberikan hormat seraya melaju dengan kecepatan 15 knot.

Delapan kapal yang tampil pada sailing pass tersebut yaitu KRI Pulau Fani-731, KRI Pulau Fanildo-732, KRI Kapak-625, KRI Panah-626, KRI Halasan-630, KRI Tombak-629, KRI Sampari-628 dan KRI Golok-688.

Menurut Menhan Prabowo, kekuatan militer merupakan kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi suatu negara dalam rangka menjaga kedaulatannya. Keberhasilan pembangunan kapal ini menurutnya adalah bukti pemerintah sungguh-sungguh dalam menjamin kedaulatan bangsa dan negara.

“Saya berharap kapal canggih ini dapat selalu dipergunakan dengan baik dan dirawat agar selalu siap beroperasi dalam menjaga NKRI,” ungkap Menhan Prabowo.

Usai parade kapal, pasukan TNI AL khususnya Koarmada II turut menampilkan demo beladiri tarung derajat berupa gerakan dasar pukulan, tangkisan dan tendangan, serta gerakan menyerang dan bertahan dari serangan lawan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat