unescoworldheritagesites.com

Sambut Nuzululquran 1443 Hijriah, Presiden: Jangan Ada Yang Merasa Lebih Dari Yang Lain - News

Presiden Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden.)

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia menyadari bahwa masing-masing elemen bangsa yang beraneka ragam memiliki kebaikan dan kelebihannya sendiri-sendiri. Jangan sampai ada di antara elemen bangsa merasa lebih dari yang lain, merasa lebih baik dari yang lain, atau bahkan lebih suci dari yang lain.

"Kita mungkin berbeda dari yang lain tapi bukan berarti kita merasa lebih dari yang lain," kata Presiden dalam sambutannya secara virtual pada acara Peringatan Nuzululqur’an 1443 H Tingkat Kenegaraan, Selasa (19/04/2022), disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Kebaikan-kebaikan yang muncul dari berbagai elemen bangsa, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, sejatinya perlu dikedepankan untuk kepentingan bersama, dikontribusikan untuk kemanfaatan bersama.

Baca Juga: Kartini Milenial, Letda Ida Ayu Damayanti, Teknisi Pesawat F-16 Wanita Pertama

Menurut Kepala Negara, Al-Qur’an menegaskan bahwa keanekaragaman yang terjadi pada berbagai makhluk Tuhan pada hakikatnya merupakan sunnatullah, sebuah ketetapan Allah Swt, sebuah skenario Allah Swt.

Keberagaman yang merupakan anugerah dari Allah Swt, kata Presiden, harus terus dijaga, dirawat, dan dikelola dengan baik agar terjadi perjumpaan. Yaitu, membangun kebersamaan dalam dialog-dialog yang sehat dengan semangat saling melengkapi, saling memperkaya satu dengan yang lain, dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.

Presiden pun mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Nuzululquran ini sebagai momentum untuk memperkuat kebersamaan dalam keragaman yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan negeri dan bangsa yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur.

Baca Juga: Arus Mudik Jatim, 10.546 Personil Kepolisian Siap Amankan Jalannya Mudik Jelang Lebaran

"Al-Qur’an merupakan mukjizat dari Allah Swt yang tidak ada keraguan di dalamnya. Al-Qur-an adalah petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil, sebagai peringatan, sebagai rahmat, sebagai penjelas, sebagai berita gembira, dan bahkan sebagai obat bagi hati yang sedang duka dan sakit," ungkap Presiden.

Sebagai bangsa yang berketuhanan, kata Presiden, semua pihak dituntut untuk percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Konsekuensi dari beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah kita harus menerima dengan lapang dada bahwa keberagaman ini merupakan kehendak Allah Swt," ujar Presiden.

Salah satu keistimewaan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan ini adalah, kata Presiden, bisa bersama-sama memperingati Hari Nuzululquran, untuk mengingat diturunkannya Al-Qur’an, kitab suci umat Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai petunjuk bagi hidup dan kehidupan manusia. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat