unescoworldheritagesites.com

Eko Kuntadhi Akhirnya Diprotes Warga NU Usai Hina Ustazah Imas - News

Eko Kuntadhi (kiri), Ustazah Imas (kanan) (Ist)

: Eko Kuntadhi akhirnya berselisih dengan NU usai hina Ustazah Imas Fatimatuz Zahra atau akrab dipanggil Ning Imas. Kini beritanya viral di medsos.

Sebelumnya, Eko Kuntadhi kerap melontarkan kata-kata yang menyinggung umat Islam dan tokoh-tokoh Islam lewat akun media sosialnya. Kini Eko Kuntadhi kena getahnya.

Eko Kuntadhi kerap melontarkan cibiran ke tokoh agama Islam, khususnya yang kerap mengkritisi penguasa. Kini Eko kena getahnya setelah dianggap menghina ustazah Imas, yang dianggap pemuka agama dari NU.

Baca Juga: Warga Penghuni Apartemen The Royale Springhill Residences Tolak Panmus Bentukan Developer

Baca Juga: Erick Thohir Diapresiasi Gus Yahya karena Gagas Program NU Women

Polemik ini bermula dari cuitan Eko Kuntadhi di Twitter pribadinya yang mengunggah potongan video ceramah Ning Imaz. Potongan video itu diunggah Eko ditambahi dengan keterangan berupa ungkapan yang bernada kasar menyebut 'kadal' hingga 'selangkangan'.

"Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan," demikian tulisan atau caption video unggahan Eko Kuntadhi itu dikutip dari NU Online.

Kata "kadal gurun" sering dipakai Eko untuk menghina ulama yang mengkritisi pemerintah dan ia melenggang begitu saja. Kali ini ia terpeleset saat menghina ustazah dari NU yang notabene nya ormas Islam pendukung pemerintahan Jokowi. Kata "kadal" dianggap telah menghina Ustazah Imas.

Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat, Hafidz Ismail berharap ini jadi pelajaran buat semua pegiat medsos. Bermedsos harus santun sesuai dengan budaya Indonesia.

"Iya jangan asal viral saja. Perbuatan kita di medsos juga harus mencerminkan budaya orang Indonesia," kata Hafidz dalam keterangannya, Kamis (15/9/2022).

Menurut dia, apa yang ramai saat ini yang diposting melalui cuitannya memang sangat melukai umat muslim khususnya warga Nahdliyyin.

"Pembahasan yang disampaikan Ning Imaz itu sangat ilmiah harus dikomentari dengan kecerdasan pengetahuan yang sangat dalam. Menurut saya Eko Kuntadhi sangat menghina secara personal dan menghina secara ilmiah," papar Wakil Sekretaris PWNU Jabar

Hafidz berharap ini harus sampai ke ranah hukum agar menjadi perhatian publik dan ada efek jera buat pegiat medsos lainnya. Sebab begitu banyak pegiat medsos dan buzzer yang melontarkan kata-kata kasar.

"Mari sama-sama kita perbaiki cara bermedsos kita. Kita sesuaikan dengan adab dan budaya kita yang santun," tutup Hafidz Ismail yang juga Anggota Komisi Infokom MUI.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat