: Di era globalisasi Madrasah di Indonesia termasuk Papua memerlukan sistem pengelolaan yang baik memasuki situasi persaingan ketat.
Sebagai bagian dari gerakan madrasah, pendidik dan tenaga kependidikan harus mampu membangun kreasi dan imajinasi ke arah pengembangan pendidikan yang jauh lebih baik dan kompetitif.
Saat ini manajemen madrasah terus berpacu dengan cepatnya perubahan regulasi maupun teknologi informasi dan komunikasi.
Indonesia memasuki persaingan ketat, globalisasi, perampingan organisasi, dan perubahan ekonomi.
Karenanya diperlukan transformasi pemikiran manajemen untuk merekonstruksi fungsi ideal madrasah. Sehingga madrasah agar tetap survive dan mampu tampil di depan dan lebih bermakna di tengah tuntutan pendidikan modern.
Baca Juga: Panglima TNI Siapkan Personel Bantu Polri Amankan Perayaan Nataru 2022 - 2023
Model kepemimpinan madrasah yang dipandang efektif dalam pengelolaan pendidikan di madrasah adalah Manajamen Berbasis Madrasah (MBM).
MBM merupakan suatu konsep inovatif yang perlu diterapkan sebagai langkah inovatif dan strategis ke arah peningkatan mutu pendidikan melalui pembenahan dan peningkatan manajemen berdasarkan pendekatan akar rumput.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor, S.Sos, M.A.P, mengatakan p<span;>restasi madrasah dinilai masih kurang substantif untuk menjawab persoalan kemandirian madrasah.
Pada hal madrasah mempunyai peran penting sebagai jembatan untuk mempersiapkan peserta didik.
Misalnya, guna menguraikan problematika kehidupan yang selalu berkembang sebagai sebuah keniscayaan dalam kehidupan yang dinamis.
Hal itu disampaikan Kakanwil Kementerian Luksen Mayor dalam sambutan ucapan selamat datang Kepada Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Prof.Dr.Moh.Isom, M.Ag pada kegiatan penguatan mutu kelembagaan dan Silaturahmi.
Kegiatan itu bersama seluruh Madrasah mulai dari RA, MI, MTs dan MA di Aula Habibi dan Ainun MAN Insan Cendekia Sorong.
Baca Juga: Meninggal Dunia Aktris Senior Aminah Cendrakasih Berikut Profil
Lebih lanjut Luksan menyampaikan ucapan sukacita dan bangga atas kehadiran Direktur KSKK madrasah di Propinsi Papua Barat.
Baca Juga: Rebung Bermanfaat Turunkan Kolesterol Jahat
Diharapkan bahwa kebijakan wilayah untuk memposisikan mutu/kualitas Madrasah yang sejajar dengan wilayah-wilayah lain di indonesia adalah sebuah keharusan.
"Torang Papua Juga Bisa. Sepanjang kita berkeinginan untuk bisa dan bangkit ," kata Luksan.
Kehadiran Direktur KSKK Madrasah adalah sebuah kepercayaan Kementerian Agama Republik Indonesia terhadap Madrasah di Papua Barat.
Di tempat yang sama, Prof.Dr.Moh.Isom, M.Ag menyampaikan beberapa pandangan akademisi tentang semangat tagline”Madrasah Mandiri berprestasi”.
Mandiri yang dimaksud di sini adalah mampu mengetahui, mengenali dirinya sendiri dan kemudian mampu mengembangkan sendiri.
Sedangkan prestasi yakni hasil usaha dari kemandirian dan kinerja yang membanggakan.
Baik mandiri atau prestasi harus menjadi value atau ruh dalam setiap agenda-agenda kegiatan kemadrasahan.
Berpijak dari tagline ‘Madrasah Mandiri Berprestasi’ itulah yang menjadi semangat bagi dirinya untuk hadir bersama warga madrasah di Sorong Papua Barat.
Prestasi yang diraih sangatlah berarti karena prestasi akan menjadi materi yang paling efektif dan efesien dalam mengangkat citra dan nama madrasah.
Baca Juga: Lirik Lagu Suka Nyong Papua - Mitha Talahatu
Madrasah-madrasah yang memiliki prestasi baik secara lokal, regional, nasional bahkan Internasional. Sehingga akan menjadi incaran orang tua dan pilihan cerdas untuk tempat belajar.
Lebih Lanjut Isom menjelaskan bahwa untuk menjadi madrasah mandiri berprestasi, mutu tata kelola dan pengabdian guru serta tenaga kependidikan harus maksimal/totalitas.
Guru merupakan unsur pendidikan yang sangat esensial. Guru yang pengabdiannya totalitas dan selalu upgreding dengan perubahan pendidikan saat ini, akan menghasilkan lulusan-lulusan madrasah yang handal.
Sekalipun proses input biasa-biasa saja dan kenyataannya madrasah seperti itu. Dalam kegiatan pembelajaran, guru madrasah harus memahami betul tipologi siswa.
Baca Juga: Tak Mau Berhubungan Badan Wanita Muda Dibunuh Pamannya Sendiri di Cimahi
Karena memang untuk mewujudkan totality sistem pembelajaran setiap anak mempunyai tipikal yang berbeda.
Dari 9 Tipologi belajar siswa madrasah tersebut, guru madrasah sejatinya sudah mempunyai data riil supaya tidak keliru dalam membangun minat dan semangat belajar.
Di samping memahami tipologi belajar, guru juga harus mampu menanamkan karakter kebudayaan daerah masing-masing. " Maksudnya agar kita tidak tercabut dari semangat cinta budaya kita," katanya.
Selesai arahannya peserta menyanyikan lagu kita cinta Papua dilanjutkan dengan himne Madrasah.
Baca Juga: Susu Beruang Bukan Pembersih Paru - Papu
Materi Kunjungan kerja = Pembinaan , Supervisi dan Silaturahmi
Kegiatan Dilaksanakan di MAN Insan cendekia Sorong tanggal 21 Desember 2022.
Pejabat Direktorat KSKK Madrasah
1. Direktur KSKK Prof.Dr.Moh.Isom,M.Ag
2.Kasubdit kurikulum dan Evaluasi Dr.Suwardi,M.Pd.
Pejabat Kanwil kementerian Agama Provinsi Papua Barat
1.Kepala Kantor Wilayah Propinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor,S.Sos,M.A.P
2.Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Papua Barat Sirajuddin Bauw,M.Pd.
Pejabat Kantor Kemenag Kab.Sorong
1.Kepala Kantor Drs.Andri Sani
2.Kadsubag TU Mugdar Wailegi
3.Kepala Seksi Pendidikan Islam Aroby Bayete
Para Kepala RA, MI, MTs dan MA Se Sorong Raya bersama dewan guru, tenaga kependidikan dan Siswa MAN Insan Cendekia Sorong. ***