unescoworldheritagesites.com

Sentimen Investor dan Pemilu - News

Oleh: Ahmad Febriyanto, Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Ist)

Oleh: Ahmad Febriyanto

: Pesta demokrasi pemilihan umum selalu menjadi bahasan menarik dalam berbagai sisi. Kontestasi lima tahunan tersebut selalu menarik dipandang dari berbagai sisi. Tidak dapat dipungkiri bahwa, momen tersebut akan menjadi penentu untuk masa depan bangsa. Sehingga, secara tidak langsung keberlanjutan pembangunan Indonesia akan sangat bergantung dalam kontestasi tersebut. Hal serupa juga berdampak pada respon pasar saham yang peka atas segala bentuk informasi.

Tercatat bahwa dalam pemilu tahun 2019 sebelum pemilihan umum IHSG mengalami pergerakan lambat dan merangkak naik pasca KPU mengumumkan pemenang pemilu. Fakta tersebut memperkuat asumsi bahwa investor akan sangat peka terhadap intensitas berita. Sehingga hal tersebut mempengaruhi harga saham. Sebab akan banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan saham. Selain fundamental perusahaan, seorang investor akan sangat mengacu pada bad news dan good news yang beredar.

Secara teoritis, bentuk pasar saham yang efisien diharapkan dapat memberi reaksi dengan cepat dan akurat dalam membentuk keseimbangan harga baru. Selain itu, secara individu investor juga lebih peka dalam melihat informasi beredar yang dapat mempengaruhi harga saham. Terlebih informasi politik yang telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian memiliki korelasi kuat dengan sentimen investor.

Artinya intensitas berita atau informasi terkait dengan pemilu dapat memberi pengaruh pada harga saham secara tidak langsung. Perlu diketahui bahwa pada saat ini mudahnya informasi memungkinkan tidak adanya investor yang menikmati abnormal return. Kondisi informasi yang real time online tampaknya menjadi jawaban untuk membentuk pasar yang efisien. Namun keterbukaan informasi tersebut juga memungkinkan penurunan harga saham, ketika investor menerima sinyal bad news. Terlebih dalam kondisi menuju pesta demokrasi yang memungkinkan beredar berita hoax dan dapat mempengaruhi sentimen investor.

Indikasi tersebut memperjelas bahwa seorang investor perlu meyakini bahwa berita yang diterima adalah berita faktual. Keputusan seorang investor akan memberi pengaruh besar terhadap saham perusahaan, citra perusahaan, hingga harga pasar saham. Artinya kedewasaan seorang investor dalam merespon setiap informasi yang tersedia secara real time online menjadi faktor yang sangat diperlukan.

Sisi lain, peran pemerintah dalam setiap tahun politik akan menjadi sangat besar. Sebab stabilitas politik dan ekonomi memiliki korelasi erat dengan pasar saham. Aspek terakhir dan penting adalah kompetisi sehat dalam menjalani kontestasi tersebut. Kontestasi sehat tidak hanya berkaitan dengan pasangan calon, melainkan juga berkaitan dengan para simpatisan yang mendukung.

Harapannya hoax dan berita palsu dapat dihindarkan dalam pesta demokrasi lima tahunan. Hal tersebut pada akhirnya berdampak pada kualitas informasi real time online yang akan dijadikan pertimbangan oleh para investor. *** 

  • Ahmad Febriyanto – Mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat