unescoworldheritagesites.com

Menolak Standar Ganda FIFA, Mencoret Rusia Bisa, Kenapa Israel Tidak - News

Syamsudin walad  (Dok pribadi)

Oleh: Syamsudin Walad

: Pro kontra kedatangan Timnas Israel U-20 sebagai kontestan Piala Dunia U-20 di Indonesia terus berlanjut. Hal ini jelas membuat pemerintah dan PSSI gamang.

Pemerintah Indonesia seharusnya tak perlu takut menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20. Apalagi FIFA kerap menjalankan standar ganda dan tebang pilih dalam menerapkan sanksi. Perlakuan berbeda diterima Timnas Rusia saat dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2022.

Lewat tekanan negara-negara sekutu AS, FIFA sebagai badan tertinggi sepak bola dunia dan UEFA sebagai otoritas sepak bola Eropa dengan gagahnya mengeluarkan maklumat: seluruh tim Rusia, baik tim nasional maupun klub, dilarang ambil bagian dari kompetisi yang berada di bawah naungan FIFA dan UEFA.

Imbasnya peluang timnas Rusia untuk mentas di Piala Dunia 2022 kandas. Mereka didepak dari babak playoff yang semula dijadwalkan menghadapi Polandia.

Baca Juga: Keikutsertaan Timnas Israel, Palestina Hargai Kewenangan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kemudian klub elite Rusia Spartak Moskow juga dicoret dari babak 16 besar Liga Europa. Spartak seharusnya akan bertemu RB Leipzig pada 11 Maret 2022.

Jika FIFA mencoret Timnas Rusia dengan alasan kemanusiaan, mengapa sikap tegas FIFA tidak berlaku bagi Timnas Israel? Padahal Israel sudah jelas-jelas melanggar kemanusiaan selama bertahun-tahun dan menjadi negara penjajah. Harusnya Israel sudah dibanned FIFA sebelum bisa melangkah ke putaran final Piala Dunia U-20 layaknya Rusia yang langsung dicoret saat kualifikasi Piala Dunia 2022.

Dengan fakta di atas, harusnya pemerintah Indonesia dibawah Presiden Jokowi berani bersikap tegas menolak Timnas Israel. Jangan sampai demi Timnas Israel, kita sebagai bangsa mengangkangi Konstitusi kita yakni Pembukaan UUD 1945. "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".

Baca Juga: Timnas Israel Datang di Piala Dunia U-20, Ketua LPT PBNU, Ainun Naim: Kegiatan Olahraga Menjunjung Sportivitas

Jokowi sebagai Presiden pun tak perlu galau lagi ketika partai yang mengusungnya PDIP juga menolak kedatangan Timnas Israel. Lewat Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Hamka Haq PDIP menilai sejumlah penolakan terhadap Tim Nasional sepak bola Israel U-20 ke Indonesia bermain dalam ajang Piala Dunia U-20 sudah sesuai dengan prinsip Presiden pertama RI Soekarno.

Menurutnya, Bung Karno memiliki prinsip tidak akan mengakui Israel sebelum memerdekakan Palestina. "Ya penolakan terhadap Israel itu berdasarkan prinsip Bung Karno. Bahwa, bung Karno tidak akan mengakui negara Israel sebelum memerdekakan Palestina," kata Hamka disela Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).

Ia mengatakan, hingga kekinian prinsip Bung Karno tersebut terus dipegang oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, menurutnya, adanya penolakan terhadap Israel tersebut atas dasar sejarah.

Selain Hamka, Gubernur Bali I Wayan Koster juga telah mengirim surat terbuka kepada Menteri Pemuda dan Olahraga RI terkait penolakan Timnas Israel bertanding di Pulau Dewata dalam perhelatan Piala Dunia U-20.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat