unescoworldheritagesites.com

Pengguna kata Kolektif Kolegial Terkadang Salah Penempatannya Apakah Sengaja Atau Tak Paham - News

Yacob Nauly - Pengguna kata Kolektif Kolegial  Terkadang  Salah  Penempatannya Apakah Sengaja Atau Tak Paham  (suarakarya.id)


Oleh: Yacob Nauly

: Sebagai penulis terkadang saya malas  membaca atau mengikuti pembicara yang senang menggunakan istilah Kolektif Kolegial.

Para penulis atau wartawan setelah memawancarai seorang pakar atau pembicara yang dengam actionnya menggunakan dua kata  kolektif kolegial.

Terpaksa penulis harus memcermati benar maksud pembicara itu agar tak salah diserap maksudnya oleh pembaca.

Baca Juga: Ramadan: Evaluasi Tindaklanjut dan Istiqamah 6

Istilah kolektif kolegial bukan barang baru bagi kalangan birokrasi dan lembaga serta organisasi. Meski demikian tidak serta merta di dalam praktek keseharian telah dilaksanakan atau diterjemahkan dengan benar.

Terkadang dalam prakteknya sering keliru, atau salah, entah salah yang disengaja. Karena beberapa faktor seperti faktor sikap arogan dan sikap egoistis.

Serta individualistis yang muaranya adalah menang sendiri atau karena memang belum paham.

Tak  jarang dalam praktek terjadi saling lempar tanggungjawab antara rekan satu dengan lainnya sehingga pekerjaan jadi terbengkalai.

Kolektif Kolegial adalah istilah umum yang merujuk kepada sistem kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam mengeluarkan keputusan.

Atau kebijakan melalui mekanisme yang di tempuh.
Melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Atau pemungutan suara. Dengan mengedepankan semangat keberasamaan.

Yang memberlakukan sistem ini adalah organisasi, partai politik, lembaga wakil rakyat, dan lembaga peradilan.

Jadi kolektif kolegial merupakan sistem kepemimpinan yang melibatkan beberapa orang pimpinan dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

Atau  pemungutan suara dengan mengedepankan semangat kebersamaan di dalam rapat pleno misalnya.

Dalam kolektif kolegial masing-masing pimpinan itu memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan kebijakan.

Sehingga tak ada keputusan-keputusan yang diambil sepihak oleh satu pimpinan karena semua keputusan harus diputuskan secara bersama- sama dan semua pimpinan bertanggungjawab.

 Kolektif  kolegial bukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang sudah dituangkan di dalam peraturan harus dikerjakan terus menerus secara bersama-sama.

Setiap manusia menjadi pemimpin, baik untuk dirinya sendiri dan orang lain. Skala besar ataupun paling terkecil yaitu pemimpin bagi dirinya sendiri.

Manusia diciptakan untuk memimpin bukan menguasai, mengatur hal yang buruk menjadi sesuatu yang lebih baik. Karena apa yang dilakukan adalah menjadi tanggung jawab di dunia dan dia akhirat.

Dalam hal ini kepemimpinan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk mengatur, memotivasi, menggerakkan semua bagian-bagian.  Agar mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan bagiannya menuju cita-cita yang diinginkan.

Setiap manusia memiliki karakter perilaku, demikian pula dalam hal memimpin. Seorang pemimpin akan memiliki model kepemimpinan yang berbeda-beda pula.

Baca Juga: Pemilu - Perlu Anda Ketahui Singkatan KPPS PPK PPLN PPS PPDP dan Istilah Penting Pilkada Pada Tulisan Ini

 Model kepemimpinan ini akan membawa pengaruh terhadap orang-orang yang dipimpin secara langsung ataupun tidak langsung.

Istilah kepemimpinan, M. Ngalim Purwanto memberikan definisi sebagai berikut; kepemimpinan  merupakan seni (art), kesanggupan (ability) atau teknik (technique) agar orang lain, pengikut, ataupun simpatisannnya” dalam sebuah organisasi formal ataupun informal ikut serta dalam kegiatan yang diinginkan oleh pemimpin tersebut, membuat mereka begitu termotivasi ikut serta rela berkorban untuknya.

 Secara tidak langsung dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang memotivasi (mendorong) agar orang lain melakukan suatu kegiatan.

Dari pemimpim tokoh-tokoh dunia memiliki perbedaan dalam gaya memimpin, oleh karena itu antara pemimpin dan kepemimpinan merupakan suatu yang berbeda yaitu terletak pada subyek dan model memimpin.

Pemimpin maksudnya ialah subyek, orang yang berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisasikan visi.

Dalam pengertian lain pemimpin adalah kecakapan dan kelebihan yang dimiliki oleh seseorang, karena cakap dan memiliki keistimewaan yang melebihi orang lain.

Sehingga  orang lain dapat dipengaruhi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama untuk satu atau beberapa tujuan.

Adapun pengertian kepemimpinan menurut Ishak Arep dan Tanjung bahwa kepemimpinan adalah seseorang yang memiliki kemampuan, pengaruh untuk menguasai atau orang lain atau masyarakat yang berbeda-beda menuju  pencapaian tertentu .

Definisi lain tentang kepemimpinan tidak jauh berbeda dengan definisi yang lain bahwa kepemimpinan selalu terkait dengan kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain.

Sehingga  rela melibatkan diri dalam mencapai suatu tujuan.

Dalam dunia pendidikan dikenal dengan pendidikan pola asrama.

Hal tersebut di antaranya sangat tergantung pada pengaruh pemimpin dalam mengendalikan dinamika pendidikan pola asrama.

Baca Juga: Ramadan: Evaluasi, Tindaklanjut dan Istiqamah 5

Perkembangan pendidikan Asrama merupakan  satu di antara model pendidikan di Indonesia yang layak untuk selalu dipelajari dan diteliti. Karena  pola pendidiķan asrama mengalami perubahan-perubahan yang signifikan mulai dari perkembangan kurikulum dan lainnya.

Kesimpulan.

Kolektif Kolegial adalah istilah umum yang merujuk kepada sistem kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkepentingan. Khususnya dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang ditempuh.

Tentunya melalui  musyawarah untuk mencapai mufakat atau pemungutan suara. Dengan mengedepankan semangat keberasamaan.

Yang memberlakukan sistem ini adalah organisasi, partai politik, lembaga wakil rakyat, dan lembaga peradilan. ***

Referensi: Kamus Bahasa Indonesia dan  bacaan lain.

Penulis Wartawan Pemegang Kartu Utama Dewan Pers. Wartawan . Mahasiswa Pascasarjana IAIN Sorong. Mahasiswa Pascasarjana UT Sorong. Mantan Jurnalis Ubahlaku bentukan Kementerian Kominfo. Mantan Ketua PWI Sorong.



Terkini Lainnya

Tautan Sahabat