unescoworldheritagesites.com

Ternyata Ada Perbedaan Antara Metode keilmuan, Pendekatan dan Teknik. - News

Yacob Nauly - Ternyata Ada Perbedaan Antara Metode keilmuan, Pendekatan, dan Teknik. (Istimewa)


Oleh: Yacob Nauly

Masalah  penelitian  di Indonesia masih merupakakan sesuatu yang baru berbeda dengan negara  tetangga misalnya Malaysia.

Sebagi bahan perbandingan. Total publikasi riset Indonesia dalam kurun waktu empat tahun ke belakang sebanyak 161.928 buah.

Capaian itu masih tertinggal dari Malaysia yang berhasil memproduksi 173.471 publikasi riset.

Baca Juga: Ramadan: Evaluasi Tindaklanjut dan Istiqamah 6

Mengapa ini bisa terjadi. Karena  ilmu Metode Penelitian  masih asing di kalangan mahasiswa bahkan dosen di negeri ini.

Terbukti bahwa sering terjadi kekeliruan. Di mana orang sering menyamakan atau mencampuradukkan antara metode keilmuan dengan pendekatan atau teknik.

Padahal metode, pendekatan, dan teknik merupakan hal yang berbeda, walaupun saling bertalian.

 Metode keilmuan adalah cara kerja atau prosedur keilmuan untuk mendapatkan data dan mempergunakan data.

Pendekatan adalah ukuran-ukuran baku untuk memilih masalah atau data yang bertalian.

Misalnya, pendekatan berdasarkan tinjauan berbagai ilmu. Seperti; ilmu ekonomi, ilmu politik, atau sosiologi.

Pendekatan ilmu ekonomi adalah dengan menggunakan ukuran-ukuran ekonomi untuk memilih masalah, pertanyaan, serta data yang digunakan untuk membahas hal atau obyek keilmuan dimaksud.

Pendekatan Sosiologi akan menggunakan sudut tinjauan sosiologi, misalnya; ukuran-ukuran pranata sosial, interaksi antar manusia. Atau  sistem sosial, dan sebagainya untuk menjadi kerangka atau dasar pembahasan.

Jenis pendekatan berdasarkan ukuran-ukuran baku ilmu-ilmu tersebut berbeda dengan metode keilmuan.

Sebenarnya, tidak ada metode psikologi atau metode sosiologi, tetapi pendekatan psikologis atau pendekatan sosiologis.

Teknik, juga berbeda dengan metode keilmuan. Teknik merupakan cara-cara operasional, dalam arti yang lebih terinci. Dan bersifat rutin dan mekanis untuk memperoleh dan menangani data di dalam penelitian keilmuan.

Misalnya, penelitian mengenai gejala-gejala dalam masyarakat dapat menggunakan metode survei dengan teknik penelitian lapangan (field work), teknik investigasi, daftar pertanyaan, atau wawancara.

Ilmu–ilmu kealaman, misalnya dapat menggunakan metode pengukuran dengan teknik pemanasan atau teknik tekanan dengan bantuan berbagai peralatan, seperti laboratoriun dan sebagainya.

Fakta

Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro membeberkan publikasi riset Indonesia di antara negara Asean berada di urutan kedua pada 2016 - 2020.

Pencapaian Indonesia itu masih berada di bawah jumlah hasil riset yang dipublikasikan salah satu negeri jiran, yakni Malaysia.

Baca Juga: Pemilu - Perlu Anda Ketahui Singkatan KPPS PPK PPLN PPS PPDP dan Istilah Penting Pilkada Pada Tulisan Ini

Rapor itu disampaikan Bambang dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Riset dan Inovasi 2021 dengan tema Sinkronisasi Program Dalam Pencapaian Target Kinerja Riset Inovasi Nasional Tahun 2021 secara virtual pada Rabu (27/1/2021).

“Yang menjadi tolok ukur di dalam kinerja riset di Indonesia adalah publikasi. Kalau dari segi jumlah publikasi, di tahun 2020 ada sekitar 46 ribu lebih publikasi yang dihasilkan,” kata Prof Bambang.

Perinciannya, artikel jurnal sebanyak 23.607 buah dan conference paper sebanyak 22.906 buah. Dengan demikian, jumlah publikasi ilmiah dalam negeri berjumlah 46.513 buah pada 2020.

“Indonesia masih berada di posisi kedua hanya di bawah Malaysia dengan total 2016 sampai 2020 yaitu 161.000 lebih kalah dari Malaysia 173.000 lebih. Tetapi lebih dari negara ASEAN besar lainnya,” tuturnya.

Adapun total publikasi riset Indonesia dalam kurun waktu empat tahun ke belakang sebanyak 161.928 buah. Capaian itu masih tertinggal dari Malaysia yang berhasil memproduksi 173.471 publikasi riset.

“Pada periode 2016 hingga 2020, Indonesia mengalami lonjakan paling tinggi dari posisi sebelumnya yang relatif rendah di tahun 2016. Kita berada di rangking 4, tetapi di tahun 2020 kita sudah kalau secara tahunan nomor satu,” kata Bambang.

Riset dan Teknologi

Riset dan Teknologi merupakan gabungan dari kata riset dan teknologi. <span;>Riset<span;> atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi. Yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. 

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia (wikipedia, 2015).

Hal-hal yang berkaitan dengan Riset dan Teknologi

Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu.

Yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.

Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang strategis adalah berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki keterkaitan yang luas dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Dan tentunya teknologi secara menyeluruh, atau berpotensi memberikan dukungan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Lantas kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan bagi perlindungan negara dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Lalu pelestarian nilai luhur budaya bangsa, serta peningkatan kehidupan kemanusiaan.

Riset atau Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data.

Dan  yang jelas adalah keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran. Atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal itu bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya. Untuk meningkatkan fungsi, manfaat. Dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

Invensi adalah suatu ciptaan atau perancangan baru yang belum ada sebelumnya. Yang  memperkaya khazanah serta dapat dipergunakan untuk menyempurnakan atau memperbarui ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada.

Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.

Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk desain. Dan rancang bangun untuk menghasilkan nilai.

Seperti produk, dan/atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya, dan estetika.

Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru.

Atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Baca Juga: Ramadan: Evaluasi, Tindaklanjut dan Istiqamah 5

Disfusi teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna potensinya.

Alih teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang. Baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

Lembaga penelitian dan pengembangan yang selanjutnya disebut lembaga litbang adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan. (Sumber:Kementerian Riset dan Teknologi RI dan referensi lain). ***

Penulis: Yacob Nauly Wartawan Utama Dewan Pers. Wartawan . Mantan Ketua PWI Perwakilan Sorong. Mahasiswa Pascasarjana IAIN Sorong. Mahasiswa Pascasarjana UT Sorong. Jurnalis Ubahlaku era Covid-19 Bentukan Kementerian KOMINFO dan lain-lain.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat