unescoworldheritagesites.com

Sesi 2 Konferensi Wartawan Dunia di Korea Selatan: Kepemimpinan di Era Transformasi Digital - News

Journalism berdasarkan fakta oleh wartawan profesional menjadi benteng pertahanan masyarakat serta pers melawan hoax  (Ist)

Oleh Atal S Depari 

: Salah satu topik perbincangan dalam Konferensi Jurnalis Dunia di Korea Selatan, 24-29 April 2023, adalah tentang perkembangan teknologi digital dan hubungannya dengan pers. 

Wartawan seior China Zhou Ning menyatakan aplikasi Xin Hua News Agency memiliki produk digital yaitu “Digital City Axis”. Produk ini menggunakan big data, cloud computing, artificial intelligence, blockchain, dan teknologi baru lainnya untuk mempromosikan dan membuka akses eksplorasi di Beijing City Axis secara digital. 

Para pengunjung dapat membuka aplikasi tersebut dengan menggunakan handphone di Ancient City dan mendapatkan berbagai macam informasi sepanjang jalan di Beijing Central Axis.  

Zhou menyatakan, integrasi inovasi digital menjadi fokus utama agensi media di Beijing dengan tujuan mempromosikan konten, teknologi, inspirasi, dan estetik. 

Aplikasi dari Agensi Berita Xinhua sudah didownload sebanyak 440 juta kali untuk menempati peringkat pertama media mainstream. Sementara platform Xinhua News Agency versi Bahasa inggris juga sudah didownload 1,6 juta pengguna, termasuk beberapa perusahaan pers pusat dan juga daerah di penjuru negeri. 

Hasilnya, integrasi antaragensi berita dan perusahaan media seperti WeChat, Weibo, dan blibli terkait sumber daya, inovasi, komunikasi, dapat terjalin dan membuat platform raksasa baru di negeri Tirai Bambu untuk menjangkau puluhan hingga ratusan juta masyarakat. Tujuan dari semua ini adalah untuk membangun aliansi metaverse dan menemukan paradigma baru terkait integrasi dan perkembangan media. 

Baca Juga: Sesi 1 Konferensi Wartawan Dunia di Korea Selatan: Tantangan Untuk Pembangunan Daerah

Sekarang wartawan dapat menggunakan holographi live broadcast dan secara efisien mendapatkan beberapa konten dari livestream dan menghasilkan livestream sendiri yang menggunakan teks, gambar, dan juga video dengan hanya menggunakan telepon genggamnya lewat On-site Cloud

Xinhua News Agency juga, menurut Zhou Ning, memberlakukan event “everyone can be photographer”, mengajak masyarakat awam untuk berpartisipasi mengunggah dan upload konten secara online berkaitan dengan permasalahan lokal seperti melewati facebook atau sosmed lainnya. 

Fitur Ask a Journalist merupakan platform yang fokus menjawab pertanyaan dari masyarakat terkait suatu berita atau isu yang sedang berlangsung. Selain sumber daya manusia, sekarang Xinhua news agency juga menggunakan artificial intelligence (AI) synthethis anchor, atau program robot otomatis yang dapat berbicara layaknya pembawa berita hanya dengan memasukkan input berupa tulisan dalam programnya dan juga memasukkan generasi algoritma sehingg AI itu juga dapat membuat berita sendiri dari berita-berita yang di post secara online

“Sebagai wartawan, tahap berikutnya untuk berkembang adalah dengan memanfaatkan teknologi dan berinovasi menggunakan komputer, AI, operating system, dan electronic data resource,” ujar Zhou Ning. 

Chat GPT dan AI 

Dalam konteks digital era dan masa depan wartawan, Tais Chaigne, wartawan FRANCE24, dari Prancis, mengatakan, yang terbesit dalam benak masa ini adalah Chat GPT dan juga Artificial Intelligence (AI). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat