Oleh Wawan Leak
: KOMITMENT Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk wujudkan polri yang presisi dibuktikan untuk kedua kalinya.
Pertama, dengan ketegasan dan kecermatan Kapolri, mengambil langkah dengan memproses Duren Tiga.
Dan untuk kedua kali ini dengan menjalankan lokomotif nya dengan komitment Presisi, yakni mencopot Kapolda Jatim. Bagaimanapun Kapolda Jatim harus bertanggung jawab dengan kejahatan kemanusiaan di Kanjuruhan Malang.
Baik dalam maupun luar negeri sangat menyoroti peristiwa tersebut, dan sangat cukup mencoreng muka negara Indonesia dan institusi Polisi pada khususnya.
Baca Juga: Kinerja BUMN Menarik Untuk Dicermati
Musti ditemani dan diapresiasi langkah Kapolri di kedua kejadian tersebut, yang sangat mencoreng dan meluluh lantakkan institusi Polri, pernyataan Wawan Leak dari aktifis 80 an dan Senator ProDEM.
Saya dibesarkan dari makan jatah beras polisi. Karena saya anak polisi dan saya tidak rela kalau institusi yang pernah memberikan beras pada saya, di porak porandakan oleh seorang Sambo, imbuhnya.
Saatnya civil society mengawal institusi polisi, dan jangan sampai menjadi alat kekuasaan.
Mengembalikan khittoh polisi sudah menjadi kewajiban setiap warga negara, karena jangan sampai polri tercabik oleh tangan-tangan yang hanya bertujuan kepentingan pribadi pun kelompok.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan : Tindakan Polri Preventive Force yang Lawful Bukan Excessive Force
Polisi milik rakyat dan sudah menjadi kewajiban melayani dan mengayomi masyarakat.
Kawal dan temani Kapolri
untuk bersihkan segala bentuk invisible hands, yang mencoba lakukan pembusukan didalam tubuh polri itu sendiri. ***
* Wawan Leak, adalah pengamat kebijakan publik/ Senator ProDem domisili di Surabaya