: Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk Jawa Timur (Jatim) menganggap Erick Thohir sebagai kandidat yang paling layak menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Dalam simulasi yang melibatkan 19 nama calon dan lima nama cawapres, Erick Thohir selalu menduduki peringkat teratas, diikuti oleh Khofifah Indar Parawansa yang berada di peringkat kedua.
Menurut Burhanuddin, warga Jatim juga cenderung mendukung Erick Thohir sebagai cawapres yang diinginkan oleh Jokowi.
Hal ini diungkapkan dalam hasil survei yang bertajuk "Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Jawa Timur" pada Minggu (1/10/2023).
Dalam simulasi yang melibatkan sembilan nama calon dan enam nama cawapres yang lebih disukai oleh Jokowi, Erick meraih persentase suara sebesar 19,9 persen dan 24,7 persen, unggul jauh dari Khofifah yang berada di peringkat kedua dengan persentase suara masing-masing 16,7 persen dan 18 persen.
Burhanuddin juga menyampaikan bahwa mayoritas anggota NU menganggap Erick sebagai sosok yang paling pantas mendampingi Capres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.
Dalam simulasi sepuluh nama calon cawapres untuk Ganjar, Erick menempati peringkat pertama dengan persentase suara 20,1 persen, unggul dari Khofifah yang mendapatkan 18,5 persen, dan Ridwan Kamil dengan 13,5 persen.
Baca Juga: Komitmen Kuat pada Sustainable Financing, BRI Kembali Terbitkan Green Bond, Cek Jadwalnya !
Hasil simulasi yang serupa juga ditemukan dalam simulasi cawapres untuk Prabowo, di mana Erick juga mendapatkan suara terbanyak dengan persentase 22,7, mengungguli Khofifah dengan 20,6 persen, dan Gibran dengan 9,7 persen.
Burhanuddin juga mencatat bahwa Erick dan Khofifah merupakan dua nama yang mendapatkan dukungan terbanyak dari warga NU, dengan persentase masing-masing 23 persen dan 26 persen, mengungguli kandidat lain.
Selain itu, Burhanuddin mengungkapkan bahwa Jatim memiliki potensi pemilih sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu provinsi di Pulau Jawa yang memiliki daya tarik tersendiri, terutama menjelang pemilihan umum.
Berdasarkan empat pemilihan presiden sejak 2004 hingga 2019, Burhanuddin menyampaikan bahwa pasangan yang menang dalam pemilihan presiden selalu unggul di Jatim, selain di wilayah potensial lainnya.
Baca Juga: Satgas Yonif 133/YS Laksanakan Ibadah dan Pengamanan di Gereja