: Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Solo, masih belum menentukan sikap terkait bursa Pilkada Kota Solo 2024. Menurut Ketua Ketua DPD PAN Kota Solo Achmad Sapari, PAN Solo realistis di Pilkada karena hanya mendapat tiga kursi di DPRD.
"Kami realistis saja karena hanya dapat tiga kursi. Yang dapat tiga kursi itu PAN , Golkar dan PKB dapat dua, nanti kita bisa koalisi. Kalau di Pilkada tujuan kita tetap membangun Kota Solo," jelas Sapari di Solo, Senin (1/4/2024).
Disinggung apakah PAN akan berkoalisi dengan partai di luar koalisi, seperti PDIP, dirinya mengaku masih sangat jauh. Begitu juga dengan PKS.
Baca Juga: Misi Kemanusian Untuk Palestina, Hercules C130J TNI AU Tiba di Jordania
"Kalau saya penginnya mandiri meski dapat tiga kursi, gak terpengaruh partai lain," kata Sapari yang juga Wakil Ketua DPRD Solo itu.
Terkait sejumlah nama yang mulai muncul dalam bursa Pilkada Solo, Sapari menyebut nama Raja Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunegara X atau Gusti Bhre sosok yang potensial.
"Pandangan saya Gusti Bhre dan pak Wakil Wali Kota Solo pak Teguh. Tapi partai juga berpengaruh, kalau dari PAN kira melihat dulu karena keputusan di DPP," katanya lagi.
Baca Juga: Pengguna Tol Solo Ngawi Wajib Waspada, 66.736 Kendaraan Diprediksi Masuk Tol Saat Puncak Arus Mudik
Sapari mengatakan jika sudah ada nama yang mengerucut, PAN Solo akan melaporkan ke DPP untuk mendqpatkan rekomendasi.
Dirinya juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jika PAN mengusung sendiri calonnya atau mandiri. Sapari menyebut sudah ada obrolan terkait hal itu.
"Kalau dari PAN atau Muhammadiyah yang potensial ya saya. Kemarin Ketua PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah Solo Anwar Sholeh) sudah mengatakan pada saya untuk suruh maju bersama pak Joko Riyanto, dia jjuga kader Muhammadiyah," jelasnya.
Atas tawaran itu, dirinya mengatakan masih wait and see. Jika sudah ada figur yang ajan diusung maka otomatis harus mencari koalisi dengan partai lain, karena mininal harus 9 kursi.
"Kalau jalur independen atau mandiri, harus mengumpulkan KTP sebanyak 40 ribuan, kalau warga Muhammadiyah saya kira masih bisa," pungkasnya.***