: Tim seleksi memang diberikan kewenangan untuk menyeleksi calon anggota Bawaslu kabupaten kota.
Tim Seleksi diberikan kewenangan dan keleluasaan menjalankan tugasnya asalkan sesuai pedoman yang ada.
Penutupan kegiatan Pembekalan Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Gelombang II, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (11/5/2023).
Baca Juga: Kota Ambon Diterpa Longsor Akibat Hujan Lebat Guyur Daerah Itu
Badan Pengawas Pemilihan Umum - Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Bawaslu Herwyn JH Malonda meminta kepada Tim Seleksi (timsel) Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota untuk mematuhi pedoman yang ada.
Meski demikian, dia menjamin timsel akan diberikan keleluasaan dalam melakukan seleksi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota.
"Saya memberikan kebebasan kepada timsel untuk melakukan seleksi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota. Namun, kami akan memperhatikan proses yang dilakukan," ungkapnya saat menutup kegiatan Pembekalan Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Gelombang II, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (11/5/2023).
Herwyn menegaskan hal ini karena bercermin pada beberapa kasus sebelumnya yang terlibat permasalahan etik dan administrasi dalam proses perekrutan.
Baca Juga: Harmonis Toleransi Warga Muslim Suku Dani Walesi dengan Umat lain di Pedalaman Wamena
Menurutnya, jika ini terulang kembali, akan menghambat proses seleksi Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota di tengah padatnya tahapan Pemilu 2024.
Untuk itu, Herwyn mengajak kepada seluruh timsel jangan ragu untuk melakukan koordinasi kepada Bawaslu Provinsi tempat mereka ditugaskan.
Hal ini sebagai ikhtiar menghindari terjadinya kekeliruan dalam proses seleksi akibat mengesampingkan pedoman yang ada.
Namun, Herwyn tetap meyakini timsel Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota dapat menjalankan tugas dengan baik.
Dia melihat, dengan beragamnya latar belakang yang dimiliki timsel, akan memberikan dampak yang positif bagi proses seleksi.
Baca Juga: Umat Islam Sedunia Memasuki Momentum Persiapan Hari Raya Kurban Tahun 2023
"Bapak ibu sekalian saya pahami berasal dari berbagai kalangan. Ada akademisi, ada rektor, ada pegiat pemilu, dan ada mantan anggota Bawaslu sebelumnya. Hal ini baik karena dengan keragaman yang kita miliki, saya harapkan dapat memberikan dampak yang positif untuk menghasilkan anggota Bawaslu Kabupaten/Kota yang terbaik," tutupnya. ***