unescoworldheritagesites.com

PDIP Sindir Partai Kecil Yang Mengganggu Terkait Cuitan Ade Armando Soal Isu Kontrak Politik Ganjar - News

Cuitan Ade Armando terkait isu kontrak politik Ganjar menadapat tanggapan dari Said Abdullah. PDIP sindir partai kecil yang mengganggu (Tangkapan layar Instagram @ganjar_pranowo)

: Ade Armando buat cuitan kontrak politik ganjar, PDIP menanggapi dengan sindiran partai kecil pengganggu.

Cuitan Ade Armando tentang isu kontrak politik antara Ganjar Pranowo dan PDIP terkait pencalonannya sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah menjadi perbincangan hangat.

Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh politikus PSI, Ade Armando di sosial medianya bahwa salah satu perjanjian dalam kontrak tersebut menyebutkan bahwa PDIP harus menentukan susunan kabinet apabila Ganjar terpilih sebagai presiden pada tahun 2024.

Baca Juga: Spesifikasi Dan Harga Hotwav Cyber X Pro Dengan Baterai 10200mAh Dan Dilengkapi Dengan 256GB dan RAM 12GB

Namun, Ketua DPP PDIP Said Abdullah, membantah adanya kabar mengenai kontrak politik tersebut. Menurutnya, pihak yang menyebarkan isu ini bertindak seperti Brutus yang berkhianat.

Said mengklaim bahwa dirinya seolah-olah mendukung Ganjar, tetapi sebenarnya menghancurkannya dengan melibatkan PDIP dalam pertikaian.

Said Abdullah kembali mengatakan kepada para wartawan “kalau partainya kecil mengganggu sesama yang kecil dia tidak jadi berita. Kalau mengganggu partai besar supaya masuk parlemen, selalu akan ganggu”

Lebih lanjut, Ketua DPP PDIP itu juga mengungkapkan bahwa “bukan hanya itu, ganggu Kaesang, habis itu soal kemudian kontrak politik Ganjar.”

Baca Juga: Profil Dan Biodata Mercy Lubis Sosok Ibu Kandung Dari Inara Rusli Yuk Simak Biodata Lengkapnya

Said juga menyatakan kebingungannya terkait isu kontrak politik Ganjar ini. Dia menegaskan bahwa PDIP tidak mengenal adanya kontrak politik seperti yang diberitakan oleh Ade Armando.

Lebih lanjut, Said Abdullah  juga merasa kebingung. Menurutnya “kita kebingungan, kita yang tahu prosesnya dan sebagainya tidak ada itu kontrak politik.”

“Yang ada adalah bahkan Pak Ganjar sendiri menyampaikan ‘Jar’, ketika Pak Ganjar menceritakan itu, ‘topi ini saya berikan sebagai bentuk bahwa ini sudah menjadi simbol nasional, kamu jangan pernah lupa bahwa tugas ini adalah tugas kerakyatan’.

"Kalau itu dinamakan kontrak politik, ya itulah petunjuk ibu ketua umum terhadap Ganjar,” lanjut Said Abdullah kepada wartawan.

Baca Juga: Partai Golkar Menanggapi Wacana Pembentukan Koalisi Permanen Prabowo, Airlangga: Nanti Kita Finalkan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat