: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Airlangga Hartarto menegaskan, digitalisasi merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan pandemi. Ini diimplementasikan melalui integrasi aplikasi PCare, PeduliLindungi, SMILE, dan SMDV guna mencatat hasil tes, rekam medis, status vaksinasi hingga rantai suplai logistik untuk penanganan pandemi.
“Kunci keberhasilan dalam menangani pandemi adalah respon cepat, digitalisasi, dan peran aktif seluruh pihak dari berbagai sektor,” ujar Menko Airlangga saat memberikan Kuliah Umum bertema 'Kesehatan Global', Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia secara daring, Rabu (13/4/2022).
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menilai penggunaan teknologi digital tersebut sangat membantu Pemerintah Pusat dan Daerah dalam memantau dan mengambil keputusan berdasarkan data riil yang diperbaharui setiap saat.
Baca Juga: Bakamla RI – Maritime Security Command Singapore Bahas Isu Oil Spill
Lewat teknologi digitalisasi, pemerintah dapat melakukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga lembaga-lembaga internasional.
Koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara rutin dilaksanakan setiap minggu guna menjadi katalis dalam percepatan pembuatan kebijakan terkait penanganan pandemi, terlebih pada sektor ekonomi.
Kolaborasi global dilakukan pemerintah dengan berbagai lembaga Internasional seperti WHO (Badan Kesehatan Dunia), IFRC (Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah), UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan UNICEF (Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang telah membantu Indonesia dalam penyusunan pedoman teknis dan pendampingan pelaksana teknis pendistribusian vaksin secara cepat dan tepat sasaran.
Baca Juga: Presiden RI Dipercaya PBB Ikut Atasi Krisis Pangan, Energi Dan Keuangan Global
Selain kolaborasi global dengan lembaga internasional, pemerintah juga melakukan sinergis dengan beberapa negara lain seperti Australia, Jepang, Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Uni Emirat Arab.
Maksudnya, untuk memperoleh kebutuhan logistik seperti vaksin, oksigenator, dan obat-obatan secara cepat sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Lebih lanjut, pemerintah juga mendorong pertimbangan diperlukannya tindakan pencegahan melalui Presidensi G20 Indonesia. Dengan dibantu oleh World Bank dan WHO, Forum G20 menyusun Global Health Fund yang merupakan kerja sama penghimpunan dana untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global.
Baca Juga: Kapal Andalannya Dirudal Ukraina, Rusia Siap Serang Pabrik Rudal Kyiv
“Di samping itu, saya berharap agar Forum G20 juga dapat menjadi fasilitator untuk koordinasi pencegahan dan penanggulangan berbagai persoalan pandemi,” kata Menko Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KP-CPEN).
Ekonomi Tumbuh Positif