unescoworldheritagesites.com

Luncurkan Sugar Co, Langkah Strategis Erick Thohir Tingkatkan Produksi dan Hilirisasi Gula - News

Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Humas PLN)

Demi menjaga ketahanan pangan dan energi di tengah ancaman ketidakpastian global, Menteri BUMN Erick Thohir membentuk Sugar Co. Sugar Co kemudian akan menjadi entitas dalam naungan Kementerian BUMN.

Sugar Co merupakan hasil dari terobosan Kementerian BUMN untuk meningkatkan produksi dan hilirisasi gula. Entitas tersebut kemudian bernaung pada PT Sinergi Gula Nusantara atau SGN.

Menteri Erick Thohir dalam acara peresmian Revitalisasi Industri Gula Nasional mengatakan upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah strategis Kementerian BUMN untuk mentransformasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Baca Juga: Cerita Member Terbantu Oleh Posko Solusi Bantuan Final PT SMI

“Fokus Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, menjaga stabilitas harga gula petani, tetapi juga menjadi produsen bioetanol yang merupakan produk turunan dari tebu sebagai campuran bahan bakar minyak,” ujar Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir langkah ini sejalan dengan prioritas yang dimiliki Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi menekankan pembangunan ekosistem dan mengurangi ketergantungan atas rantai pasok dunia khususnya untuk sektor pangan dan energi.

Berbagai langkah strategis dilakukan PTPN dalam membentuk Palm Co sebagai perusahaan _spin-off_ PTPN untuk hilirisasi kelapa sawit. Untuk itu kemudian dikembangkanlah payung Supporting Co untuk menampung dan memayungi komoditas lainnya.

Baca Juga: Putri KW Petik Kemenangan Perdana di Malang Indonesia International Challenge 2022

Erick Thohir berpendapat payung usaha tersebut diharapkan jadi raksasa produsen gula di Tanah Air yang berhasil mengintegrasikan tujuh perusahaan PTPN dan 2 cucu perusahaan. Selain itu, Sugar Co juga nantinya akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.

“Hari ini coba kita kick off. Kita berharap revitalisasi industri gula untuk ketahanan pangan dan energi di Kabupaten Mojokerto ini dapat memenuhi kebutuhan gula nasional untuk jangka menengah dan panjang,” tambah Erick Thohir.

“Kita ingin memastikan pendapatan petani yang Rp 13,1 juta per hektare didorong menjadi Rp 32,1 juta hektare. Tapi jangan terburu-buru, bertahap. Karena perlu juga yang namanya pupuk, bibit, dan _off-taker_-nya,” tutup Erick Thohir. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat