: Politisi sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Zannuba Ariffah Chafsoh, atau Yenny Wahid menegaskan dalam peringatan satu abad NU mendatang tidak membicarakan politik.
"Karena NU itu melampaui politik praktis, NU ini usianya lebih tua dari usia Republik INJ jadi politiknya adalah politik kebangsaan," jelas Yenny yang ditemui seusai mengikuti jalan sehat Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Minggu (22/1/2023).
Menurut Yenny, NU adalah salah satu stakeholder dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Sehingga tugas utama NU adalah menjadi salah satu pilarnya Indonesia.
Baca Juga: Ikuti Jalan Sehat Porseni NU, Presiden Jokowi Akui Kontribusi Besar NU
"Mau politiknya yang seperti apapun, politikus silatnya seperti apapun, tugas NU adalah menyangga bangsa dan negara ini supaya tetap supaya tetap tegak berdiri," kata Yenny Wahid yang juga Ketua OC Harlah Satu Abad NU itu.
Putri Mantan Presiden Abdurrahman Wahid atay Gus Dur itu menegaskan NU tidak memiliki strategi dalam Pemilu mendatang. Tidak ada strategi politik, tetapi strategi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
"Tugas NU adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Baca Juga: Jenderal TNI (Purn) Wiranto: Paguyuban Jawa Tengah Wujud Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Yenny juga berpesan agar siapapun yang maju dalam Pemilu mendatang, untuk tetap menjafa suasana tetap dingin dan mengutamakan rasionalitas politik.
"Pastikan semua calon jangan menggunakan isu-isu politik identitas," katanya lagi.
Yenny Wahid hadir di Kota Solo untuk mengikuti jalan sehat Porseni NU 2023 di Kota Solo. Porseni NU tersebut merupakan rangkaian peringatan satu abad NU. ***