unescoworldheritagesites.com

Pembangunan MRT Jakarta Dipastikan Sesuai Target, LRT Jabodebek Digelayuti Berbagai Masalah - News

pembangunan MRT dipastikan sesuai target waktu

 

: Kereta api Light Rail Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok Bekasi (Jabodebek) dirundung berbagai masalah. Kendati baru diresmikan pada akhir Agustus 2023, banyak masalah menghinggapi LRT Jabodebek, bahkan sejak peluncurannya.

PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengakui bahwa LRT Jabodebek beroperasi tinggal sembilan rangkaian kereta (trainset). Menurut Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo, pengurangan rangkaian dan frekuensi perjalanan ini terpaksa dilakukan seiring dengan kondisi roda pada 18 trainset yang harus memasuki masa perawatan.

Akibatnya, jumlah kereta yang memasuki masa perawatan bertambah sebanyak lima unit. KAI sendiri sebelumnya telah melaporkan sebanyak 13 rangkaian kereta buatan Industri Kereta Api (INKA) itu memasuki masa perawatan.

Baca Juga: Struktur Bangunan MRT Fase 2A Tahan Gempa Hingga 8 SR

"Pengurangan ini dilakukan karena didapati kondisi keausan roda kereta yang beroperasi sudah harus dilakukan masa pembubutan," kata Kuswardojo di Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Berkurangnya jumlah kereta yang beroperasi membuat waktu tunggu antarkedatangan kereta atau headway menjadi makin lama. Kuswardojo mengatakan, saat ini headway LRT Jabodebek untuk seluruh lintas pelayanan adalah sekitar 30 hingga 40 menit.

Dia menjelaskan, banyaknya jumlah trainset yang memasuki masa perawatan secara bersamaan disebabkan oleh total jarak tempuh per rangkaian yang telah mencapai kisaran 22.000 kilometer-23.000 kilometer.

Baca Juga: Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Gunakan LRT, MRT, KRL dan Transjakarta Hindarkan Macet dan Kurangi Polusi

Namun, ada yang menyebutkan bahwa kereta api buatan INKA kurang memenuhi aspek keselamatan sehingga berbahaya jika digunakan untuk mobilitas orang, kecuali kereta penumpang yang ditarik lokomotif. Karena itu, pemerintah sebelumnya lebih memilih kereta bekas yang diimpor dari Jepang daripada menggunakan kereta buatan INKA.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan proyek MRT Jakarta Fase 2A berjalan sesuai rencana.

Hal ini sebagaimana disampaikan dalam tinjauan lapangan Tim DJKA beserta perangkat Kementerian Perhubungan lainnya pada proyek MRT Jakarta Fase 2A, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi: MRT Jalur Timur-Barat merupakan Proyek Strategis Nasional

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal menyebutkan bahwa hingga Rabu (25/10) progres pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A sudah mencapai 27,27 persen. “Melihat kondisi progres hari ini, kami sangat optimis MRT Jakarta Fase 2A, sudah bisa dioperasikan secara bertahap pada 2027 hingga 2029,” tutur Risal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat