unescoworldheritagesites.com

Ditjen Hubdat Gelar FGD Cari Kiat Atasi Kecelakaan Berulang - News

FGD cari solusi atasi kecelakaan berulang.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat (Hubdat) terus melakukan upaya dalam meningkatkan aspek keselamatan angkutan orang dan barang guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Ditjen Hubdat, Amirulloh, saat membacakan Berbagai Direktur Jenderal Hubdat dalam kegiatan Focus Group Discussion "Strategi Efektif Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Berulang" di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

“Dalam mencegah kecelakaan berulang yang terjadi di jalan dalam beberapa bulan terakhir memerlukan pendekatan yang komprehensif dan strategi yang efektif. Berdasarkan data yang dihimpun Korlantas Polri, selama semester I tahun 2023 terjadi sebanyak 68.579 kecelakaan,” ujar Amirulloh.

Baca Juga: Kemenhub Berusaha Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas dengan Mengajak Masyarakat Beralih ke Transportasi Aktif

Dari jumlah kecelakaan tersebut terdapat jumlah korban meninggal dunia sebanyak 12.661 jiwa. Kecelakaan yang melibatkan bus dan angkutan barang jumlahnya cukup tinggi, yakni 963 kendaraan bus dan 11.292 kendaraan barang.

“Penyebab terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengemudi, seperti melampaui batas kecepatan, kecerobohan saat berkendara, lalai mengecek kondisi kendaraan, melanggar aturan lalu lintas, kelelahan dan yang lainnya,” katanya.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan mencegah kecelakaan, antara lain:1. Sosialisasi mengenai kecelakaan dan faktor-faktor penyebabnya kepada masyarakat; 2. Memperkuat program pelatihan pengemudi dan uji kelayakan pengemudi; 3. Bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk mengembangkan & menerapkan strategi keselamatan jalan yang holistik; 4. Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum.

Baca Juga: Gelar Promotif Preventif Serentak di Seluruh Indonesia, BPJamsostek Upaya Tekan Angka Kecelakaan Kerja

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto Tjahjono mengatakan sekitar 80 persen kecelakaan pada angkutan umum dan barang terjadi akibat kegagalan sistem rem dan kelelahan pengemudi.

“Penting bagi setiap pengemudi untuk melakukan inspeksi harian pada kendaraan sebelum dijalankan demi mencegah adanya kebocoran sistem rem. Di sisi lain, tempat wisata diharapkan ikut serta menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi untuk menjaga kondisi dan kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani menyampaikan pentingnya setiap perusahaan otobus menerapkan Sistem Manajamen Keselamatan (SMK) sebagai bentuk manajemen risiko kecelakaan.

Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan Laut, BMKG Dorong Nelayan Manfaatkan Layanan Informasi BMKG

“Perusahaan otobus yang menjalankan SMK kemudian Ditjen Hubdat yang memeriksa apakah sudah sesuai persyaratannya. Dari sisi pengawasan, tidak hanya dari Uji KIR tetapi juga dilakukan di Terminal, ruas jalan dan UPPKB untuk kendaraan barang,” tuturnya.

Kepala Seksi Jianrek Ditkamsel Korlantas Polri, AKBP Sulaeman memaparkan bahwa jumlah kejadian kecelakaan di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021 sebanyak 103.645 kejadian, tahun 2022 sebanyak 137.851 kejadian, dan pada tahun 2023 sebanyak 152.008 kejadian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat