unescoworldheritagesites.com

Gelar Promotif Preventif Serentak di Seluruh Indonesia, BPJamsostek Upaya Tekan Angka Kecelakaan Kerja - News

, Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia (tengah)

 
: Upaya promotif preventif secara konsisten terus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) sebagai bentuk komitmen dalam menekan angka kecelakaan kerja. Pasalnya hingga akhir Agustus, BPJamsostek mencatat ada 239 ribu klaim kasus kecelakaan kerja dengan total nominal mencapai Rp1,97 triliun.  
 
Untuk itu, Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia bersama Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker Haiyani Rumondang secara resmi membuka kegiatan promotif dan preventif BPJamsostek tahun 2023, yang secara serentak juga dilakukan di 10 wilayah lain di Indonesia.
 
Kegiatan peresmian promotif dan preventif itu berlangsung di Usman Harun Sport Center Jakarta, Senin (9/10/202). 
 
 
Pada kesempatan itu, Haiyani mengapresiasi kegiatan promotif preventif tersebut. Pihaknya juga mendorong seluruh pemberi kerja untuk mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya menjadi peserta BPJamsostek. 
 
“Appreciate dan itu keren, terutama yang kaitannya dengan menyentuh langsung ke masalah kerja. Kehadiran BPJamsostek ini untuk meningkatkan produktivitas para pekerja saya kita ini sangat nyata. Kegiatan ini harus terus-menerus, karena satu sisi tidak semua perusahaan itu mampu menjangkau kewajibannya yang memang harus disupport oleh pemerintah dan juga BPJamsostek,”ungkap Haiyani.
 
Pada kesempatan sama, Roswita mengatakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 44 dan juga Permenaker nomor 10 tahun 2016 perusahaan wajib melakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja melalui kegiatan promotif dan preventif. Di mana dalam pelaksanaannya perusahaan atau pemberi kerja dapat bekerja sama dengan BPJamsostek. 
 
 
"BPJamsostek sebagai salah satu badan representasi negara, turut andil dalam membantu, mendukung dan mendorong para pemberi kerja, untuk melaksanakan K3 secara berkelanjutan yang pada akhirnya dapat menjadi suatu budaya di lingkungan kerja. Sehingga, kasus angka kecelakaan kerja dapat diminimalisir," tutur Roswita.  
 
Untuk wilayah DKI Jakarta, BPJamsostek bekerja sama dengan Korlantas Polri menggelar safety riding dan safety driving bersertifikat bagi 330 peserta yang berasal dari beberapa perusahaan. Yang telah tertib mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJamsostek serta berkomitmen tinggi terhadap pelaksanaan K3.  
 
Sementara itu, di wilayah lainnya bantuan promotif preventif juga diberikan dalam bentuk bantuan multivitamin untuk pekerja wanita, pemberian Alat Pelindung Diri (APD) bagi pekerja Perkebunan, pelatihan K3 bersertifikat, serta penyesuaian lingkungan kerja yang ramah disabilitas.  
 
 
Jenis kegiatan promotif preventif yang disalurkan ke seluruh Kantor Wilayah BPJamsostek ditetapkan berdasarkan tingkat kecelakaan kerja, yang terjadi di beberapa sektor usaha sesuai dengan karakteristik masing masing area operasional di setiap daerah.  
 
Roswita merinci mayoritas kasus kecelakaan kerja terjadi di tempat kerja yakni sebesar 56 persen. Sedangkan 33 persen lainnya terjadi di lalu lintas, dan 9 persen sisanya di luar tempat kerja. Meski bukan yang terbesar, namun kecelakaan lalu lintas memiliki tingkat severity atau keparahan yang tinggi, di mana 6 hingga 9 persen korbannya meninggal dunia.  
 
Sedangkan, jika dilihat dari sektor kerjanya, pada tahun ini perkebunan masih menjadi penyumbang kasus kecelakaan kerja tertinggi secara nasional. Sayangnya, perlindungan pekerja di sektor ini dapat dikatakan belum optimal yakni 20 persen dari total tenaga kerja yang ada.  
 
 
Hal inilah yang mendorong BPJamsostek bekerja sama dengan Kemnaker dan ILO melakukan pendampingan dan mengukur secara rinci dampak intervensi program promotif preventif, khususnya di sektor perkebunan.  
 
"Tingginya kasus kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi berbagai pihak. Pekerja dan keluarganya akan kehilangan sebagian atau seluruh pendapatannya. Sedangkan, perusahaan akan mengalami kerugian akibat berkurangnya produktivitas pekerja. Karena itu, perlu peran aktif seluruh pihak, termasuk pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan promotif dan preventif ini," imbuh Roswita.  
 
Dia menyebut, kegiatan promotif preventif  dilakukan BPJamsostek sejak  2019 lalu. Di tahun 2022, BPJamsostek melalui 11 kanto wilayah berhasil menyerahkan 31.977 bantuan promotif preventif dalam bentuk: Pemberian Bahan Pangan Bergizi, Pelatihan K3 Umum, Pelatihan Kader Norma Ketenagakerjaan (KNK) dan Penyediaan APD Jasa Konstruksi atau Perkebunan.***
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat