: Anak perusahaan Telkom Indonesia di bisnis data center, NeutraDC memperkuat implementasi Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) di wilayah Jogjakarta.
Upaya implementasi ESG dalam rangkaian ulang tahun NeutraDC ini juga merupakan bagian dari program EXIST (ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia).
Dalam program ini, NeutraDC memberikan mesin sekaligus bangunan pengelolaan sampah untuk 10.450 warga Desa Jambidan, Kapanewon, Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Bertemu Mahasiswa Penerima Manfaat, Pj Gubernur DKI Jamin KJMU Tetap Berjalan
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan dalam momen rangkaian perayaan ulang tahun kedua NeutraDC di Yogyakarta, beberapa hari lalu.
Kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam mewujudkan kehidupan dan bisnis yang lebih berkelanjutan. Program ESG Telkom melalui EXIST hadir dengan tiga pilar utama yaitu Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata kelola).
Menurut CEO NeutraDC, Andreuw Th A F, implementasi ESG (Environmental, Social, and Governance) ini dilakukan setelah memperhatikan Yogyakarta yang saat ini tengah mengalami krisis pembuangan sampah.
"Terlebih kondisi di TPS Piyungan saat ini telah secara resmi ditutup. Kami ingin menjadi solusi bagi sebagian warga dalam mengelola sampah secara jangka panjang,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya memberikan fasilitas dan edukasi, serta melakukan pengawasan dalam memperkenalkan dan membudayakan pilah sampah perlu diperluas hingga ke desa-desa.
“Di momen ulang tahun NeutraDC, kami ingin berkontribusi terhadap lingkungan serta memberikan edukasi kepada warga bagaimana mengolah sampah yang nantinya akan menjadi awal mula terciptanya ekosistem ekonomi warga setempat,” ujar Andreuw.
Baca Juga: Jaring Calon Anggota, PWI Jabar Kembali Gelar OKK
Mesin pengelolaan sampah ini bekerja untuk mencacah sampah organik hingga menjadi bubur untuk biopond maggot. Biopond untuk larva maggot ini memerlukan area khusus agar dapat berkembang biak.
Dari serangkaian proses mencacah sampah ini, menghasilkan bahan yang dapat dimanfaatkan. Proses ini secara efisien mengurangi volume sampah yang dibuang sambil menciptakan produk bernilai tinggi untuk industri peternakan.