JAKARTA: “Outlet Rewash laundry didukung helper yang terlatih dan terdidik dalam menangani bahan pakaian dan noda. Cuci kering lipat cukup selling point kami," terang CTO (Chief Technology Officer) Rewash, Guntarto, saat menjelaskan Outlet Rewash Laundry, di kantor Rewash, Jalan Green Lake City, Tangerang, Banten, Senin (26/4/2921).
Diungkapkannya, aset ini menjadikan investor karena investasi yang terjangkau dan payback period yang pendek. Inilah, lanjutnya, cara Rewash menyediakan laundry yang bersih, berkualitas dan terjangkau bagi konsumen yang memerlukan cuci kering lipat selama 24/7/365.
Dia mengungkapkan, misi Rewash mendukung Indonesia Emas 2045 dengan mencetak laundrypreneur, yang turut menumbuhkan ekonomi di sektor industri jasa on-demand. Rewash adalah start-up laundry berbasis apps dan loT (/nternet of Things), solusi bagi laundrypreneur dalam mengelola & ekspansi bisnis laundry yang terjangkau. "Rewash membantu laundrypreneur menjalankan bisnis laundry yang inovatif dan disruptif, dengan mengubah mesin cuci rumah menjadi commercial use via teknologi Rewash," tuturnya.
Di bagian lain, Chief Executive Officer (CEO) Rewash Ridha Indra Dewa mengatakan, Rewash mulai dibuka pada Juli 2020 lalu, yang merupakan gabungan (kolaborasi) antara detergen, mesin cuci dan teknologi. Sehingga, tercipta Rewash Smart Laundry, yang saat ini bisnis franchise Rewash Laundry tersebar di Jabodetabek. Antara lain di Cilengsi, Telagabestari, Kemayoran, Bojonggede, Citraraya, Penggilingan, Kranji, Setiabudi, Kembangan, Citraraya, serta Greenlike.
“Rewash adalah Laundry teknologi berbasis aplikasi, yang berdiri di masa pandemi ini dan tetap bertahan di masa pandemi. Begitu juga market laundry masih sangat besar di Indonesia,” ungkap Ridha. Dia menjelaskan, dalam mencuci, Rewash menggunakan produk sendiri yang ramah lingkungan sebagai bahan baku laundry.
Konsumen yang menggunakan jasa Rewash untuk jasa laundry, dilayani jasa cuci, kering, lipat, serta setrika dengan waktu 90 menit. Untuk konsumen yang ingin cuci sendiri, ada ruangan khusus untuk itu dan selama mencuci sendiri konsumen dibimbing karyawan Rewash outlet.
"Yang tak kalah pentingnya, mesin cuci Rewash tidak bisa dioperasikan jika belum terjadi transaksi antara konsumen dan Rewash outlet. Artinya Mesin cuci dikunci dengan sistem digital, hal ini untuk menghindari operasional mesin cuci yang tidak dimonitor oleh owner/pemilik," terang Ridha.
Sehingga, owner Rewash outlet akan tahu secara digital jika ada transaksi order cuci, kering dan lipat sesuai keinginan konsumen. Untuk Kapasitas mesin ialah 18 kg.
"Namun, kami ambil 50 persen kapasitasnya, kami pakai 7 kg pakaian, dengan tujuan spesies cuci makin besar, ketahanan mesin cuci makin awet, waktu konsumsi energi rendah. Untuk itu, kami memakai mesin cuci kapasitas besar tapi isinya separuh, agar lebih hemat energi," papar Ridha Indra Dewa.
Seperti diketahui, PT Rimaji Teknologi Negeri merupakan perusahaan pemegang brand Rewash. Dipimpin Ridha Indra Dewa selaku Chief Executive Officer (CEO) Rewash, Guntarto selaku CTO (Chief Technology Officer) Rewash, serta Rico selaku Chief Bussines Officer Rewash.***