unescoworldheritagesites.com

Airlangga: Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi Di ASEAN, Kuasai 40 Persen Pangsa Asia Tenggara - News

Airlangga Hartarto usai memberikan kuliah umum di Unhas Makassar.  (Kemenko Ekonomi.)

: Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai 70 miliar dolar AS atau menguasai 40 persen dari pangsa ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara. Nilai tersebut diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Airlangga Hartarto saat memberikan Kuliah Umum tentang Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sabtu (12/3/2022).

"Salah satu sektor pendatang baru yang tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia adalah sektor edutech, yang saat ini memiliki pengguna aktif dengan pertumbuhan signifikan mencapai 200% pada 2020," ujar Menko Airlangga, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Airlangga Hartarto Garis Bawahi Peran Sentral Ulama dalam Vaksinasi, Kerukunan Beragama dan Dorong Ekonomi UKM

Menurut Airlangga, pemerintah terus mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Namun, transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga bisa mendorong digitalisasi pada seluruh program pembelajaran mahasiswa apa pun bidangnya.

Menurut Airlangga, ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan di masa pandemi. Seiring hadirnya era transformasi digital, pemerintah pun terus mengakselerasi ekonomi digital Indonesia. Salah satunya, lewat pengembangan keterampilan digital pada Generasi Z atau Generasi Milenial.

Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z. Hingga 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang. Selama masa pandemi ini ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan dalam hal digitalisasi, yaitu di bidang pendidikan (edutech) dan kesehatan (healthtech).

Baca Juga: Kemenag Tetapkan Label Halal Indonesia, Ada Filosofi

Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16 persen dari PDB. "Peluang besar ekonomi digital Indonesia ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama,” ujar Menko Airlangga.

Airlangga Hartarto bersama para mahasiswa Unhas Makassar.
Airlangga Hartarto bersama para mahasiswa Unhas Makassar. (Kemenko Ekonomi.)

Digitalisasi UMKM

Lebih jauh Airlangga berharap pengembangan talenta digital juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. "Di era digital ini, generasi muda Indonesia harus mampu memanfaatkan talenta digitalnya, sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator,” ungkapnya.

Kewirausahaan dan UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi. UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta usaha dan berkontribusi 60,51 persen terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan 97 persen dari total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi.

Baca Juga: Airlangga Apresiasi Brand Kopi Lokal: Sukses Melantai Bursa, Kuasai Pasar Luar Negeri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat