unescoworldheritagesites.com

Komitmen Hasilkan SDM Berkualitas, Kementan Tanda Tangani Nota Kesepakatan Dengan Bupati Sumba Tengah - News

Kementan MoU dengan Sumba Tengah (Ist)

: Komitmen pemerintah dibawah komando Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kesejahteraan didaerah tertinggal bukan hanya wacana semata. Terbukti melalui Program Food Estate (FE) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupa mengatasi persoalan kemiskinan.

"Program Food Estate di Sumba Tengah sangat berhasil karena mampu mengatasi kemiskinan yang dialami warga di daerah itu," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Ia mengatakan Kementan telah menetapkan Kabupaten Sumba Tengah sebagai kawasan food estate yang merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan, dalam satu kawasan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dampingi Presiden Serahkan Bantuan Dan Pantau Minyak Goreng Di Solo

Baca Juga: Live Streaming Final Liga Champions, Liverpool Dibayangi Kekalahan Lawan Madrid

Dia mengatakan luas kawasan food estate di Sumba Tengah mencapai 10.000 hektare terdiri dari 5.000 hektare kawasan persawahan dan 5.000 hektare merupakan lahan pertanian lahan kering untuk pengembangan tanaman jagung dan peternakan.

"Hasil yang diperoleh sangat luar biasa. Program Food Estate di Sumba Tengah itu sangat berhasil. Keberhasilan Program Food Estate di Sumba Tengah akan mampu mengurang jumlah warga miskin di salah satu kabupaten di Pulau Sumba itu sehingga warga miskin menjadi berkurang", tegas Mentan.

Keberhasilan tersebut pun dibeberkan oleh Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K Limu. "Ditahun pertama program Food Estate produktivitas mencapai 5,4 ton , ditahun kedua yakni tahun 2021 mencapai 6 ton. Ini adalah capaian yang luar biasa mengingat hampir seluruh petani di Sumba Tengah tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Rata-rata mereka tidak lulus SD", kata Paulus.

Paulus pun tak hentinya mengucap syukur dan mengapresiasi pemerintah pusat yang turun langsung di lokasi FE.

"Bantuan 300 alsintan, benih dan sarana prasarana lainnya tidak akan ada artinya bila tidak didukung oleh sumberdaya manusia yang mumpuni. Hadirnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui pendampingan penyuluh, pendampingan mahasiswa Polbangtan, pelatihan dalam mengubah pola pikir dan kebiasaan petani tak dapat dipungkiri menjadi pendongkrak peningkatan produktivitas di Sumba khususnya Sumba Tengah", tambah Paulus.

Menanggapi hal ini, Kepala BPPSDMP , Dedi Nursyamsi di kantor Bupati Sumba Tengah (27/05) mengatakan program Food Estate tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.

"Sinergi ini tak akan berhasil bila tidak didukung oleh Pemimpin daerah. Pemimpin daerah yang mencintai sektor pertanian berarti mencintai rakyatnya. Kenapa? Karena sektor pertanian berkaitan dengan pangan, berkaitan dengan hajat hidup dan keberlangsungan hidup rakyat. Mencintai pertanian berarti mencintai rakyatnya, dan sudah dapat dipastikan Pemimpin Daerah seperti ini sangat dicintai oleh rakyatnya", sanjung Dedi.

Kabadan pun berharap kabupaten-kabupaten yang memiliki warga miskin terbanyak di NTT untuk dapat mengaplikasi program Food Estate seperti dilakukan di Sumba Tengah dalam mengatasi kemiskinan.

"Kalau mau kaya atau tidak miskin yaitu bertani. Alam NTT sangat potensial untuk pengembangan usaha pertanian yang mampu membuat petani menjadi kaya dan keluar dari lilitan kemiskinan. Pemerintah akan siap membantu memberikan bantuan pendidikan bagi petani dan bantuan peralatan mesin pertanian untuk pengembangan usaha pertanian," kata Dedi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat