unescoworldheritagesites.com

PLN Butuh Dana PMN Untuk Listriki Seluruh Desa Pada 2024 - News

Petugas PLN saat melistriki salah satu rumah penduduk

: PLN (Persero) memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk merealisir target melistriki seluruh desa di Indonesia, pada 2024.

Menurut Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi, hingga 2021 rasio desa berlistrik di Indonesia telah mencapai 99,7 persen, atau tersisa 293 desa belum menikmati listrik. "Dari angka tersebut, masih ada lebih dari 4.700 desa yang dilistriki secara mandiri dan belum menikmati listrik PLN," ujarnya, Rabu (22/6/2022).

Desa-desa ini mayoritas berada di wilayah di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) yang sulit dijangkau. Sesuai prinsip sila ke-5 Pancasila, pihaknya harus memberikan akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Juga: PLN Sukses Gunakan 100 Persen Biomassa Untuk Bahan Bakar PLTU

Untuk bisa mencapai target tersebut, perseroan memanfaatkan dana PMN dari pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Diakui, melistriki desa ini bukan tanpa tantangan. Karena sasaran Rasio Desa Berlistrik ini mayoritas berada di wilayah 3T dengan akses yang sulit maka secara kacamata bisnis tidak feasible.

Dia kemudian menjelaskan bahwa, untuk bisa melistriki satu kepala keluarga (KK) di desa terpencil membutuhkan paling tidak Rp25 juta hingga Rp45 juta per KK.

Baca Juga: Bank Jatim Sediakan Mesin ADM Di Seluruh Jawa Timur

"Untuk itu, di sinilah peran PMN hadir agar seluruh masyarakat meski di desa tetap bisa mendapatkan akses listrik," ujarnya.

Saat ini Rasio Desa Berlistrik PLN baru mencapai 90,78 persen. Dari jumlah itu, rata rata wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua rasio desa berlistrik masih di bawah 80 persen.

Total investasi untuk bisa mengebut target 100 persen desa berlistrik PLN perlu Rp18 triliun.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Prosedur Klaim Kecelakaan Kerja Seluruh Puskesmas Kediri

Untuk itu, PLN mengusulkan alokasi PMN Rp 10 triliun pada 2023. Alokasi ini, Evy merinci akan dialokasikan Rp 1,7 triliun untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Sedangkan Rp 3,8 trilun akan digunakan untuk pembangunan transmisi dan distribusi dan Rp 4,5 triliun untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat