unescoworldheritagesites.com

PLN Sukses Gunakan 100 Persen Biomassa Untuk Bahan Bakar PLTU - News

PLN melalui PJB usai melakukan uji coba

 

: PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berhasil melakukan uji coba penggunaan 100 persen Biomassa cangkang kelapa sawit untuk bahan baku pengganti batu bara (firing).

Uji coba di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x7 megawatt (MW) Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau milik PLN  ini merupakan yang pertama di Indonesia, sekaligus jawaban masa depan energi bersih di Tanah Air.

Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, co-firing maupun full firing Biomassa digadang untuk mendukung target bauran energi baru terbarukan nasional. "Ini bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Bank Jatim Dan Pemkot Surabaya Percepat Digitalisasi Sekolah Lewat KatePay

Sementara Direktur Operasi 1 PT PJB Yossy Noval menjelaskan, bahwa pengujian 100% Biomassa firing di PLTU Tembilahan dilaksanakan secara bertahap sesuai prosedur yang direncanakan. Tahap awal dimulai dari 25 persen penggunaan biomassa sebagai bahan bakar pengganti pada Minggu (12/6/2022) hingga selesai 100 persen firing biomassa pada Rabu (15/6/2022).

Evaluasi dilaksanakan setelah pengujian selesai dilakukan. Berdasarkan evaluasi bersama, didapatkan hasil pemantauan teknis yang menunjukkan parameter operasi masih dalam batasan normal, beban 7 MW dapat dijaga dengan stabil, dan tidak terjadi load derating hingga maksimum 100 persen Biomassa.

Sebaliknya, data menunjukkan potensi perbaikan fuel flow dan NPHR cukup signifikan prosentasenya karena cangkang sawit memiliki nilai kalori yang tinggi. Dari aspek lingkungan, cangkang kelapa sawit memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dari batu bara sehingga emisi yg dihasilkan juga menunjukkan penurunan.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Kediri Sosialisasikan Permenaker No 4 Tahun 2022

Adapun cangkang yang digunakan berasal dari limbah perkebunan, rendah abu dan termasuk sebagai karbon netral, sehingga akan berimbas kepada lingkungan yang lebih baik.

PT PJB sebagai pionir dalam co-firing telah menerapkan inovasi tersebut pada 14 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari data yang dihimpun per 14 Juni 2022, penerapan co-firing PT PJB telah menghasilkan total energi hijau sebesar 100,28 GWh.

"Jika dibandingkan tahun 2021 dengan total energi hijau dari co-firing sebesar 140,49 GWh, terjadi proyeksi peningkatan produksi yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2022," ujarnya.

Baca Juga: SIG Berangkatkan 113 Jemaah Haji Asal Gresik

Co-firing sendiri merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batu bara. Proses co-firing dilakukan tanpa menambah biaya ( capex) ataupun membangun pembangkit EBT (biomassa) baru, sehingga sangat competitive.

Pada PLTU Tembilahan dimana telah dilakukan 100% penggunaan Biomassa sebagai bahan bakar, benefit yang diharapkan dengan program ini adalah reduksi emisi, penghematan biaya pokok penyediaan listrik dan meningkatkan fuel alternate competitiveness bagi PLN. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat