unescoworldheritagesites.com

Airlangga: Stabilitas Harga Pangan dan Pengentasan Kemiskinan Jadi Fokus Perhatian - News

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dan Mendagri Tito Karnavian. (Kemenko Ekonomi.)

: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan kenaikan harga pangan atau kebutuhan pokok perlu diperhatikan secara serius.

Berbagai upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok pun perlu dilakukan di masing-masing daerah.

Demikian Menko Airlangga dalam pembekalan dan pengarahan pada Rapat Koordinasi dengan Penjabat (Pj.) Kepala Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (16/6/2022).

“Daerah dengan inflasi yang berada di atas rentang target perlu melakukan pengendalian harga agar daya beli masyarakat dapat terus dijaga," ungkapnya dikutip dari laman resmi Kemenko Ekonomi.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Tangkap Komplotan Pelaku Penipuan Melalui Media Elektronik Dan Tindak Pidana Pencucian Uang

Menurut Airlangga, para pejabat daerah harus menjaga pertumbuhan ekonomi tinggi, yang lebih banyak disebabkan oleh bergejolaknya harga pangan (volatile food).

Airlangga pun mengingatkan agar kebijakan harus terkoordinasi antara pusat dan daerah, apalagi mengingat status Kepala Daerah juga berperan sebagai Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

"Kebutuhan pangan masyarakat harus dijaga dengan menjamin ketersediaan, keterjangkauan, serta keamanan dan kualitas pangan,” ucapnya.

Terdapat 21 provinsi yang inflasinya pada Mei 2022 berada di atas rentang target yang telah ditetapkan pemerintah (3%+1%), dan yang tertinggi adalah Kepulauan Bangka Belitung (6,97%).

Baca Juga: Motor Matic Kuat Nanjak Tapi Tidak Kuat Turun

Sementara, Maluku Utara menjadi provinsi dengan realisasi inflasi bulan Mei 2022 yang masih berada di bawah rentang target nasional.

Percepatan Vaksinasi Dosis-3

Terkait penanganan pandemi Covid-19, Indonesia terbukti cukup berhasil. Jumlah Kasus Aktif cenderung stabil sejak libur Lebaran lalu, meskipun ada kenaikan kasus pada 2 minggu terakhir karena 0varian virus baru BA.4 dan BA.5.

Varian baru ini dapat menular dengan cukup cepat, namun diperkirakan tidak akan menimbulkan kenaikan signifikan pada tingkat rawat inap dan kematian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat