: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui berbagai tantangan harus dihadapi untuk menjaga sustainability laut sehingga perlu partisipasi sektor swasta dan skema pembiayaan yang memadai seperti blended financing.
"Saat ini terdapat tantangan terkait bagaimana memperluas keberlanjutan laut agar lebih luas," ungkap Menko Airlangga, dalam keterangan resminya, Selasa (6/9/2022).
"Ini akan membutuhkan partisipasi sektor swasta dan di sinilah blended financing dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan melalui pendekatan inovatif seperti konsep Blue Halo-S,” tuturnya.
Baca Juga: Pemkot Solo Alokasikan Rp4,2 M Untuk Bansos Sektor Transportasi dan UMKM
Konsep Blue Halo-S dilaksanakan guna memberikan konsesi pada perusahaan atau kelompok usaha untuk menangkap ikan secara komersial di perairan sekitar kawasan konservasi.
Sebelumnya Airlangga hadir dalam closing remarks secara daring kegiatan Tri Hita Karana Climate Road to G20 Dialogue bertema Making History for Climate Action: Unlocking Finance for the Energy Transition and Oceans, Kamis (1/9/2022).
Dalam kesempatan itu Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, melalui kebijakan ekonomi biru, kelestarian ekosistem laut dapat mengurangi dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Kerja Sama C40, Anies Upuyakan Transpormasi Kualitas Lingkungan Rumah Sehat di Jakarta
Ekonomi biru merupakan kebijakan pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Menteri Koordinator Bidang Petekonomian RI memperkirakan, nilai ekonomi tahunan ekosistem laut sebesar 2,5 triliun dolar AS.
"Hal ini menjadikan ekonomi biru secara progresif mampu menarik investor, perusahaan asuransi, bank, dan pembuat kebijakan sebagai sumber pendanaan baru," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Anak Muda dari Unimuda Terpilih Ikuti Bootcamp Relawan Hutan Merdeka
Menurut Airlangga, pemerintah berkomitmen menjaga kelestarian laut di Indonesia. Selain sebagai ekosistem terbesar di bumi, laut juga menjadi tempat bergantungnya industri besar seperti perkapalan, perikanan, budidaya hingga pariwisata pesisir.
Pemerintah pun berupaya untuk mengembangkan praktik kelautan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal melalui peningkatan Blue Carbon dan pelaksanaan Blue Halo-S.